Terpilih Sebagai PM Malaysia, Anwar Ibrahim Justru Pernah Dituding Jadi Biang Kerok Hilangnya Pesawat MH370, Kok Bisa?

Afif Khoirul M

Penulis

Anwar Ibrahim

Intisari-online.com - Malaysia baru saja menggelar pemilu dengan pemenang Anwar Ibrahim.

Anwar Ibrahim resmi memenangkan pemilihan Perdana Menteri Malaysia setelah menghadap raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah di Istana Negara (21/11/22).

Kemudian Anwar Ibrahim pun ditetapkan sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru.

Sebelum itu, mantan PM Malaysia Muhyiddin Yasin juga menemui raja, namun ia keluar duluan tanpa mengucapkan sepatah kata pada wartawan.

Resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia rupanya Anwar Ibrahim sebelumnya pernah disangkutkan dengan kasus hilangnya MH370.

Menurut laporan pesawat itu hilang 2014 silam dengan membawa 239 awak penumpang.

Kejanggalan dalam hilangnya kasus MH370 adalah tidak adanya pesan darurat yang dikirimkan oleh pesawat.

Pilot Jepang bernama Hiroshi Sugie mengungkapkan ada informasi yang dirahasiakan oleh Pemerintah Malaysia.

Hiroshi Sugie adalah pilot asal Jepang yang telah memperoleg berbagai penghargaan, pada 2019 ia sempat berbicara mengenai hilangnya MH370.

Ia percaya ada fakta lain yang disembunyikan oleh kapten pesawat Zahrie Shah.

"Pasti ada hal yang disembunyikan pemerintah Malaysia kepada umum dan saya tak percaya keterangan pemerintah Malaysia bahwa sistem komunikasi MH370 mati terus secara total," katanya.

Baca Juga: Jadi Misteri Selama 7 Tahun Lebih Pesawat Malaysia Ini Lenyap Tanpa Jejak Bak Ditelan Bumi, Insinyur Inggris Ini Soroti Pilot Pesawat MH370 Sebelum Akhirnya Pesawat Itu Lenyap

Pesawat MH370 meninggalkan Bandara Kuala Lumpur pada pukul 00.41 tanggal 8 Maret 2014.

Lalu pada jam 01.21 menurut keterangan pemerintah Malaysia, sistem komunikasi MH370 mati semua, tak terdeteksi di layar monitor terminal pesawat mana pun.

Hal itu terdeteksi awal oleh pengontrol pesawat di bandara Ho Chi Minh Vietnam jam 01.38 yang kemudian mengontak Bandara Kuala Lumpur.

Lalu apa hubungannya dengan Anwar Ibrahim ?

Kapten Zahrie Shah yang membawa MH370 adalah pengagum Anwar Ibrahim, yang waktu itu dipenjara karena kasus sodomi.

Zahrie disebut memiliki misi tersendiri dengan melakukan bunuh diri bersama 239 awak penumpangnya.

Saat pesawat MH370 berada di Pulau Crocos, Zahrie membuat komunikasi dengan pemerintah Malaysia.

Meminta agar Anwar Ibrahim dibebaskan.

Apabila permohonannya dikabulkan ia akan mendarat di Pulau Crocos sebagai bandara, dengan penumpang sebagai sanderanya.

Pemerintah Malaysia pun menolak permohonan tersebut, sehingga Zahrie nekat melakukan bunuh diri bersama penumpangnya.

Setelah permohonan di tolak ia menceburkan pesawat dengan mode tegak lurus.

Baca Juga: Bak Mendapat Petunjuk Dari Pesawat yang Nyaris Hilang 8 Tahun Ini, Australia Disebut-Sebut Kembali Mencari Pesawat Malaysia M370 yang Konon Hilang di Dekat Indonesia Ini

"Kalau tegak lurus menceburkan ke laut pasti hancur. Tetapi pilot mencebutkan ke laut masih dengan hati-hati. Terbukti dengan pecahan sayap yang masih besar ditemukan tim pencari," kata Sugie.

Lokasi jatuhnya pesawat MH370 dikatakan Sugie berada di sekitar 2.000 kilometer sebelah barat Australia yang luas lautnya dan sangat dalam.

Wilayah itu disebut cukup luas jadi harus benar-benar tahu dengan pasti di mana lokasi pesawat jika mencarinya.

Hiroshi Sugie berharap pemerintah Malaysia lebih terbuka lagi dengan masalah MH370.

Selain itu, Kapten Zahrie Shahdiketahui sempat berfoto bersama temannya menggunakan kaos hitam bertuliskan 'Demokrasi Telah Mati'.

Ini menurut polisi sebagai motif bunuh dirinya setelah membajak pesawat MH370.

Selain itu ditemukan simulator pesawat di rumah Zaharie dan pada chating dengan temannya dia menuliskan 'Saatnya untuk meningkatkan level simulator.'

Kemudian temannya sudah merasakan adanya keinginan Pilot Zaharie membajak pesawat saat itu.

"Ini sudah direncanakan, ini disengaja, dan itu dilakukan selama jangka waktu yang panjang," ungkap Dolan dikutip dari Newsweek.

Artikel Terkait