Find Us On Social Media :

Piala Dunia 2022 di Qatar Disebut-Sebut Sebagai Ladang Untuk Mengirim Mata-Mata, Apa Maksudnya?

By Afif Khoirul M, Minggu, 20 November 2022 | 17:26 WIB

(ilustrasi) Stadion Al Bayt memiliki arsitektur yang megah sehingga menjadi lokasi upacara pembukaan Piala Dunia 2022.

Intisari-online.com - Piala Dunia 2022 di Qatar akan di mulai pada Minggu (20/11/22).

Banyak kontroversi seputar Piala Dunia yang digelar di negara Islam ini, bagi barat termasuk larangan alkohol yang tidak diterima penggemar sepak bola Barat.

Selain itu, ajang sepak bola terbesar di dunia itu juga disebut-sebut rentan dengan serangan mata-mata.

Hal ini diungkapkan, perusahaan cybersecurity Recorded Future yang mengklaim dalam sebuah laporan pada hari Kamis (17/11/22).

Bahwa kelompok peretas yang disponsori negara, dapat melihat Piala Dunia 2022 di Qatar sebagai "lingkungan yang kaya target" untuk memata-matai dan pencurian data.

Sementara itu, komisaris privasi Eropa telah membunyikan alarm atas pengumpulan data negara tuan rumah sendiri.

Pengunjung harus mengambil tindakan pencegahan tambahan, termasuk menggunakan aplikasi komunikasi terenkripsi.

Pelancong diminta berhati-hati saat menghubungkan ke jaringan Wi-Fi publik dan tidak dikenal.

"Lalu mempertimbangkan penggunaan perangkat burner selama perjalanan daripada perangkat pribadi atau perusahaan," kata perusahaan itu.

Meskipun laporan tersebut menempatkan risiko serangan dunia maya yang terhadap kompetisi Piala Dunia 2022 cukup rendah.

Ia mengklaim bahwa agen intelijen China dan Iran kemungkinan akan melihat Piala Dunia 2022 sebagai kesempatan untuk mengumpulkan data dari pejabat dan pebisnis yang berkunjung.

Baca Juga: World Cup Qatar 2022: Makanan Haram Dilarang di Qatar, Negara Peserta Piala Dunia Ini Akali Daging Babi dengan Hal Ini