Penulis
Intisari-online.com - Piala Dunia Qatar 2022, akan digelar tak lama lagi dengan pembukaan malam ini, Minggu (20/11/22).
Hal menarik dari gelaran 4 tahunan ini, adalah ketatnya aturan yang menggunakan paduan Islam, sesuai dengan budaya di negara tersebut.
Salah satunya adalah larangan makanan haram dalam gelaran World Cup Qatar 2022.
Produk makanan seperti babi pun di larang dalam gelaran World Cup Qatar 2022 ini.
Hal itu ternyata membuat salah satu negara peserta Piala Dunia 2022 di Qatar kebingungan, negara tersebut adalah Korea Selatan.
Dilarangnya babi sebagai makanan dalam Piala Dunia Qatar 2022, membuat koki yang dibawa Korea Selatan harus putar otak.
Mengutip Korea Herald,dua koki yang bepergian dengan tim nasional Korea Selatan untuk Piala Dunia ke negara Muslim itu.
Harus menemukan cara kreatif untuk menyiapkan makanan bergizi dan lezat untuk para pemain.
Asosiasi Sepak Bola Korea membagikan menu tim nasional untuk minggu pertama mereka tinggal di Doha, dari Senin hingga Sabtu.
Sebagian besar didasarkan pada masakan tradisional Korea dengan beberapa hidangan Asia juga dimasukkan.
Dengan tidak adanya daging babi, para pemain mendapatkan daging dari ayam, sapi, dan bebek.
Baca Juga: World Cup Qatar 2022: Penganut Islam Sunni, Ini Ketatnya Aturan Minum Alkohol di Qatar
Hidangan ayam disajikan untuk makan siang setiap hari dalam seminggu, sementara daging sapi dan bebek menjadi menu makan malam.
Para pemain juga menikmati makanan laut, seperti udang, kepiting, sea bream, dan cumi-cumi.
Chef Kim Hyung-chae, seorang veteran empat Piala Dunia berturut-turut, mengatakan kuncinya adalah menjaga keseimbangan antara nutrisi dan rasa.
"Para pemain hari ini sangat menjaga tubuh mereka dan menjaga pola makan yang sehat," kata Kim.
"Kami hanya ingin membantu mereka menjaga diet seimbang di sini," katanya.
Rekan Kim untuk empat Piala Dunia terakhir, Shin Dong-il, mencatat bahwa para pemain lebih memilih makanan Korea daripada masakan lainnya.
"Kami mengambil petunjuk dari menu dari Piala Dunia sebelumnya dan mencoba menemukan hidangan khusus yang dinikmati para pemain," kata Shin.
"Tapi agak sulit mengumpulkan sayuran dan daging segar di luar negeri selama pandemi COVID-19," katanya.
Saat kedua koki ini pertama kali bekerja sama di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Korea Selatan mencapai babak 16 besar, pertama kali negara tersebut berhasil keluar dari babak penyisihan grup di Piala Dunia yang diadakan di luar negeri.
Kim dan Shin berharap untuk mengulanginya di Qatar kali ini.
"Akan sangat bagus jika kita bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi," kata Kim.
"Tapi saya akan senang selama para pemain tetap sehat dan menikmati waktu mereka di sini," katanya.
"Para pemain telah melalui banyak hal selama empat tahun terakhir. Saya berharap mereka memberikan usaha terbaik mereka dan tidak akan menyesal di akhir turnamen," jelasnya.