Find Us On Social Media :

Pulau Jawa Menjelma Lautan Darah, Airlangga Justru Lari ke Hutan dan Lakukan Ini...

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 18 November 2022 | 07:30 WIB

(Ilustrasi) Konon katanya peristiwa ini menewaskan banyak pembesar kerajaan hingga membuat Pulau Jawa bagai lautan darah.

Intisari-Online.com - Pada abad ke-8, Kerajaan Mataram Kuno didirikan di Jawa Tengah.

Periode kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur yang diperintah oleh Wangsa Isyana dikenal dengan nama Kerajaan Medang.

Pada 1017 M, Kerajaan Mataram Kuno akhirnya runtuh setelah peristiwa Pralaya Medang.

Pralaya merupakan kehancuran dunia, karena konon katanya peristiwa ini menewaskan banyak pembesar kerajaan hingga membuat Pulau Jawa bagai lautan darah.

Pralaya Medang terjadi pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh, yang berkuasa antara 985-1017 M. 

Sejarawan menyebut Pralaya Medang disebabkan oleh keputusan Raja Dharmawangsa Teguh untuk menikahkan putrinya dengan Airlangga, pangeran keturunan Bali yang juga masih keponakan raja sendiri.

Raja Wurawari, yang berambisi menikahi putri Raja Dharmawangsa Teguh agar dapat mewarisi takhta kerajaan pun kecewa.

Wurawari adalah penguasa kerajaan kecil yang masih menjadi bawahan Mataram Kuno.

Raja Wurawari kemudian melampiaskan kekecewaannya dengan bersekutu dengan Kerajaan Sriwijaya, yang sebelumnya pernah diserang oleh Raja Dharmawangsa Teguh.

Dengan bantuan Kerajaan Sriwijaya, Raja Wurawari dari Lwaram berani melancarkan serbuan untuk menghancurkan Kerajaan Mataram Kuno.

Kronologi Pralaya Medang

Baca Juga: 'Senjata Biologis' Sultan Agung: Bangkai Hewan dan Buah Aren Mampu Taklukkan Militer Surabaya