Find Us On Social Media :

8 Candi Bukti Peninggalan Kerajaan Majapahit, Termasuk Candi Tikus

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 14 November 2022 | 14:29 WIB

Ilustrasi. Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Harus Anda Tahu, Apa Saja Ya?

Intisari-Online.com - Peninggalan Kerajaan Majapahit menjadi bukti keberadaan eksistensi kerajaan itu sendiri.

Lantas, apa saja candi peninggalan Kerajaan Majapahit?

Sebelum mengetahui peninggalan Kerajaan Majapahit, Anda harus tahu bahwa Majapahit adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia.

Hal ini dikarenakan wilayah kekuasaannya yang sangat luas, bahkan hampir mencakup seluruh nusantara.

Kerajaan Majapahit berkuasa sekitar dua abad, lebih tepatnya antara 1293-1500 M.

Pendirinya adalah Raden Wijaya, menantu dari penguasa terakhir Kerajaan Singasari yang bernama Raja Kertanegara.

Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit berlangsung pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389 M) dengan Gajah Mada sebagai patihnya.

Menurut Kakawin Negarakertagama, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura), dan sebagian Kepulauan Filipina.

Selain itu, kerajaan ini juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, Vietnam, dan Tiongkok.

Kerajaan Majapahit mempunyai banyak peninggalan yang menjadi sumber sejarah dan bukti keberadaannya.

Berikut ini daftar peninggalan Kerajaan Majapahit yang berupa candi:

1. Candi Sukuh

Candi peninggalan Kerajaan Majapahit tidak hanya tersebar di Jawa Timur, tetapi juga di Jawa Tengah.

Salah satunya adalah Candi Sukuh, yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.

Struktur bangunannya pun unik, berbeda dari candi peninggalan Majapahit lainnya.

Candi bercorak Hindu ini diperkirakan dibangun pada 1437 Masehi.

2. Candi Wringin Lawang

Candi Wringin Lawang atau Gapura Wringin Lawang terletak di Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto.

Gapura setinggi 15,5 meter ini diduga sebagai pintu gerbang ke kediaman Mahapatih Gajah Mada.

3. Candi Tikus

Candi Tikus terletak di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto.

Bangunannya berbentuk seperti petirtaan, sehingga banyak yang menduga bahwa dulunya adalah tempat pemandian bagi keluarga kerajaan. 

4. Candi Pari

Candi Pari adalah bangunan yang dibangun di Desa Candi Pari, Porong, Sidoarjo, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk.

Bangunannya disusun dari batu bata segi empat yang menyerupai pura di Bali.

5. Candi Brahu

Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, yang pada masanya digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Majapahit.

Nama Brahu diperkirakan berasal dari kata Wanaru atau Warahu yang didapatkan dari sebutan bangunan suci.

6. Candi Bajang Ratu

Candi Bajang Ratu atau Gapura Bajang Ratu adalah gapura terbesar Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Temon, Trowulan, Mojokerto.

Dari Kitab Negarakertagama, diketahui bahwa gapura ini berfungsi sebagai pintu masuk ke bangunan suci.

Candi yang memiliki struktur vertikal ini terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap, serta terdapat relief Sri Tanjung yang dipercaya sebagai penangkal bahaya.

7. Candi Penataran

Candi Penataran adalah candi Hindu terluas dan termegah di Jawa Timur yang letaknya berada di Desa Penataran, Nglegok, Blitar.

Diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri, yaitu sekitar 1200 Masehi.

Pembangunannya kemudian baru selesai pada 1415, saat Kerajaan Majapahit diperintah oleh Wikramawardhana.

8. Candi Jabung

Candi bercorak Hindu ini terletak di Desa Jabung, Paiton, Probolinggo.

Struktur bangunan candi ini terlihat mirip dengan Candi Bahal di Sumatera Utara yang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Selain delapan candi tersebut, berikut ini nama-nama candi peninggalan Kerajaan Majapahit.

 Baca Juga: Simak Kitab Peninggalan Kerajaan Majapahit, Termasuk Kitab yang Terdapat Istilah yang Menjadi Semboyan NKRI Ini

(*)