Penulis
Intisari-online.com - Pada tanggal 18 November 2022, sebuah fenomena astronomi hujan meteor Leonid akan terjadi.
Hujan meteor Leonid ini biasanya terjadi pada tengah malam, menghiasi langit.
Menurut Astronom Marufin Sudibyo, dikutip dari Kompas.com, hujan meteor pada dasarnya, adalah kumpulan meteor yang seakan-akan berasal dari satu titik radian di langit.
Kemudian remah-remah ini melintas di lingkungan dekat bumi, kemudian masuk ke atmosfer sebagai meteor.
Marufin mengatakan hujan meteor Leonid mendapatkan namanya karena berasal dari stu titik dalam rasi Leo (Singa).
Hujan meteor Leonid berlangsung dari tanggal 6 November hingga tanggal 30 November setiap tahunnya.
Setiap komet Tempel-Turtle melintas di dekat Bumi orbitnya akan bergeser secara gradual dari waktu ke waktu akibat gangguan gravitasi Jupiter.
Sehingga terdapat aneka lintasan remah-remah debu dan pasir yang disebutkan oleh komet ini di langit.
Sedangkan bumi melintasi aneka lintasan tersebut dalam waktu antara 6-30 November.
Intensitas hujan meteor Leonid paling besar adalah pada tanggal 17-18 November 2022.
Hujan meteor Leonid ini merupakan satu di antara hujan beberapa meteor yang dinantikan setiap tahunnya.
Selain itu ada Geminid, Lyrid, Perseid, dan Orionid.
Intensitas maksimum hujan meteor Leonid berkisar antara 11-14 meteor perjam untuk wilayah Indonesia, karena ketinggian titik radian saat transit bervariasi mulai 52-69 derajat.
Kemudian, intensitas maksimumnya terjadi pada 18/19 November pukul 04.15 WIB, 05.15 WITA, 06.15 WIT.
Puncak hujan meteor Leonid bisa disaksikan pada pukul 00.30 waktu setempat, hingga fajar bahari.
Cara melihat hujan meteor Leonid
Menurut keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), menyebutkan tidak semua permukaan bumi cocok untuk pengamatan meteor.
Pada umumnya wilayah Asia cocok untuk pengamatan karena puncak aktivitas hujan terjadi setelah tengah malam.
Menurut Marufin, untuk menyaksikan hujan meteor Leonid, hanya dengan syarat langit sedang cerah dan berada di tempat gelap seperti di pinggir kota atau pedesaan.
"Menyaksikan hujan meteor ini justru sebaiknya dengan menggunakan mata telanjang saja," katanya.
Perangkat fotografis sebenarnya boleh digunakan, tetapi umumnya menggunakan kamera sekelas DSLR dengan settingan tertentu.
Untuk menyaksikan hujan meteor Leonid, Anda bisa mengamatinya mulai tengah malam hingga fajar, dengan titik radian berada di belahan langit utara.
Menurut Lapan, hujan meteor Leonid bisa disaksikan sejak pukul 00.30 WIB, hingga Matahari terbut pukul 05.25WIB.
Intensitas meteor adalah 11 meteor perjam di Pulau Rote dengan ketinggian titik radian ketika luminasi 52 derajat.
Lalu, hingga 14 meteor per jam di pulau Weh, dengan ketinggian luminasinya 69 derajat.
Baca Juga: Termasuk Hujan Meteor Leonid Tanggal 18 November 2022, Ini Daftar Hujan Meteor Bulan November