Penulis
Intisari-online.com -Presiden Rusia Vladimir Putin akan melewatkan KTT G20 minggu depan di Bali, Indonesia.
Dalam sebuah langkah yang diyakini beberapa orang dilakukan karena kekhawatiran atas kemungkinan upaya pembunuhan.
"Alasan mengapa Putin tidak pergi ke G20 adalah serius," kata ahli strategi politik Rusia dan penasihat Putin Sergey Markov, menurut The Independent.
"Ada kemungkinan besar upaya pembunuhan terhadap Putin dari dinas khusus AS, Inggris, dan Ukraina," katanya.
Markov juga menyarankan skenario di mana Putin mengalami situasi yang memalukan selama KTT.
"Misalnya, beberapa aktivis sosial yang cacat menjatuhkan Putin, seolah-olah tidak sengaja, dan semua media dunia memercikkan gambar dengan tulisan 'Presiden Rusia merangkak'," tulis Markov.
"Saya yakin situasi seperti ini sedang direncanakan oleh beberapa orang Barat yang benar-benar gila," katanya.
Rebekah Koffler, mantan perwira intelijen DIA untuk Doktrin & Strategi Rusia dan penulis "Putin's Playbook: Rencana Rahasia Rusia untuk Mengalahkan Amerika,"
Mengatakan kepada Fox News Digital bahwa ada lebih dari selusin kemungkinan upaya pembunuhan terhadap Putin selama masa kepresidenannya, dan kemungkinan itu selalu ada.
Namun, Koffler menambahkan setiap saran bahwa intelijen AS atau Inggris akan melakukan plot itu tidak berdasar dan bagian dari kampanye disinformasi Rusia untuk membuat alasan, melewatkan acara tersebut.
"Penilaian saya adalah mungkin ada alasan lain mengapa dia tidak pergi ke Bali minggu depan, mungkin selain masalah keamanan," jelas Koffler.
"Ada indikator intelijen yang menunjukkan bahwa Rusia mungkin membuat jebakan di Kherson. Mereka mundur untuk memikat pasukan Ukraina dan melakukan pembantaian," katanya.
Pejabat pemerintah Indonesia, mengutip Fox News mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa Putin tidak akan menghadiri KTT G20.
Menghindari kemungkinan konfrontasi dengan Amerika Serikat dan sekutunya atas invasinya ke Ukraina.
Luhut Binsar Pandjaitan, kepala dukungan untuk acara G-20, mengatakan keputusan Putin untuk tidak datang adalah "yang terbaik untuk kita semua."
"Telah diinformasikan secara resmi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri KTT G-20, dan akan diwakili oleh pejabat tingkat tinggi," katanya.
"Ini telah dibahas oleh Presiden Joko Widodo dan Putin dalam percakapan telepon sebelumnya," kata Pandjaitan, usai bertemu petugas keamanan di Denpasar, ibu kota Bali.
Presiden Biden, Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin dunia lainnya akan menghadiri pertemuan puncak dua hari yang dimulai Selasa depan.
KTT itu akan menjadi pertama kalinya Biden dan Putin bersama dalam sebuah pertemuan sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
Baca Juga: Tak Ada Pilihan Selain Perang, Vladimir Putin Ungkap Alasannya Hancurkan Ukraina dengan Militer