Find Us On Social Media :

Ritual ‘Pengalungan Laso’, Tradisi Pernikahan Meksiko, Simbolisme Ikatan Pasangan

By K. Tatik Wardayati, Senin, 24 Oktober 2022 | 17:10 WIB

Ritual 'pengalungan laso', tradisi pernikahan Meksiko.

Intisari-Online.com – Selain mengucapkan janji, banyak pasangan mengikuti ritual dalam upacara pernikahan mereka untuk menandakan ikatan pasangan mereka.

Mulai dari pasir sederhana atau tradisi penyalaan lilin-lilin hingga yang sarat dengan warisan agama.

Ada banyak cara yang dilakukan pasangan yang menikah untuk menggabungkan mengikat dalam upacara pernikahan.

Salah satu upacara persatuan tersebut adalah ritual pengalungan laso  yang dipraktikkan oleh banyak calon pasangan pengantin Hispanik dan Latin, terutama mereka yang menikah di gereja Katolik, di sebagian besar Spanyol dan Amerika Latin.

Dalam gereja Katolik, ritual pengalungan laso, juga kadang-kadang disebut sebagai ‘lazo’, ini adalah tradisi upacara persatuan di mana pasangan disatukan oleh laso, atau benang, rosario atau tali.

Tradisi pengalungan laso ini mendalami iman Katolik kuno, banyak pasangan non-religius juga memilih memasukkan ritual tersebut dalam upacara pernikahan mereka karena simbolisme yang dikandung.

Selama upacara pernikahan, tak lama setelah janji pernikahan diucapkan, laso ditempatkan di sekitar bahu pasangan yang dilakukan oleh ayah dan ibu baptis, wali baptis, atau pejabat gereja.

Pengalungan laso di sekitar kedua calon pengantin itu melambangkan penyatuan mereka sebagai satu kesatuan.

Angelina Cardenas dari Angelina Cardenas Events, di Tulum, Meksiko, melansir theknot, menjelaskan bahwa ritual pengalungan laso ini melambangkan ‘penyatuan dua orang menjadi satu kesatuan’.

Tidak hanya sponsor pasangan yang biasanya terlibat dalam ritual, tetapi mereka umumnya juga orang-orang yang bertanggung jawab untuk menyediakan laso yang akan digunakan dalam upacara dan umumnya memberikannya kepada pengantin baru sebagai hadiah pernikahan.

Banyak budaya lain memiliki ritual serupa, di mana calon pengantin diikat dengan tali.

Misalnya, dalam tradisi pernikahan Hawaii, pasangan akan mengenakan lei yang melambangkan kekuatan dan umur panjagn dari komitmen bersama mereka satu sama lain.