Ritual ‘Tiup Cangkang Keong’, Tradisi Pernikahan Hawaii untuk Keberuntungan, Nikmati dengan Semangat ‘Aloha’

K. Tatik Wardayati

Penulis

Ritual 'tiup cangkang keong', tradisi pernikahan Hawaii.

Intisari-Online.com – Apa yang Anda pikirkan ketika membicarakan tradisi pernikahan Hawaii?

Upacara di pantai yang menakjubkan di Hawaii, tematik di gereja setempat, termasuk berbagai ritual.

Tradisi pernikahan Hawaii mencakup semua aspek pernikahan, pakaian, makanan, tarian, dan upacara tradisi pernikahan Hawaii.

Meskipun pernikahan Hawaii sangat dipengaruhi oleh adat Barat, namun keindahan pernikahan Hawaii terletak pada adat dan ritual tradisionalnya.

Berikut ini beberapa tradisi pernikahan Hawaii yang membuat hari besar itu menjadi unik dan istimewa.

Pakaian

Sesuai tradisi Hawaii, pakaian pengantin pria terdiri dari kemeja putih dan celana netral serta selempang berwarna untuk memberikan tampilan yang indah pada seluruh pakaian.

Namun warna putih ini tidak wajib, karena banyak calon suami datang ke upacara pernikahan dengan gaya ‘aloha’.

Pengantin wanita dapat menggabungkan warna putih dalam berbagai pakaian seperti gaun putih tradisional, rok, atau pakaian adat lainnya.

Pengantin wanita juga dapat mengenakan Haku lei, hiasan kepala dari bunga Hawaii yang harum.

Anda juga dapat memasukkan warna-warna cerah ke dalam gaun pengantin atau Anda mengenakan gaun sesuai keinginan dan imajinasi Anda.

Pesta

Resepsi pernikahan Hawaii mencakup berbagai hidangan dari daftar panjang, seperti poi (pasta dari akar talas yang ditumbuk), laulau (potongan daging berbeda yang dibungkus dengan daun Ti), kalua pig (babi yang dimasak dengan lambat dan diasap), dan moi poke (ikan mentah kubus dibumbui dengan tanaman hijau).

Makanan penutup terdiri dari kue dengan kulolo (puding kelapa yang dibumbui dengan gula merah dan talas).

Lalu berbagai jenis makanan laut, seperti lobster, tuna, udang, dan kepiting yang dimasak dengan saus Hawaii juga merupakan bagian dari pernikahan lokal yang khas.

Buah-buahan tropis yang berbeda bersama dengan minuman buah dan punch juga merupakan bagian dari masakan.

Musik dan tari

Musik dan tarian Hawaii menambah kemeriahan acara yang menggembirakan ini.

Lagu tradisional Ke Kali Nei Au dimainkan sebagai latar selama seluruh upacara, yang juga terdengar saat orang-orang yang baru menikah melakukan tarian pertama mereka.

Musisi yang disewa memainkan slack key guitars dan ukulele, instrumen terkenal di pulau itu, dan menyapa semua tamu yang datang.

Tari hula ditampilkan dalam fungsi oleh penari dan tamu.

Dalam tradisi pernikahan Hawaii kuno, ini merupakan ekspresi perasaan dalam bentuk sakral yang menciptakan hubungan antara penari dan Tuhan.

Penampil Hula menari dengan kostum Hawaii, yaitu rok daun surat hijau dan bra dari batok kelapa.

Ritual pernikahan

Hawaii memiliki serangkaian ritual dan tradisi unik yang berkembang dari waktu ke waktu.

Berikut ini adat istiadat dalam ritual pernikahan Hawaii seperti melansir dari tradition weddings.

Kahu

Kahuna pule atau Kahu (semacam pendeta di Hawaii), membacakan orison (atau mele) sambil mengantar pengantin pria menuju altar yang ditutupi dengan lingkaran bunga-bunga indah yang juga disebut lingkaran cinta.

Meniup Pu

Pu, atau cangkang keong, merupakan cangkang besar yang bentuknya menyerupai terompot, ditiup untuk memulai upacara dan mengumumkan kedatangan pengantin wanita.

Peniup Pu biasanya berjalan di depan pengantin wanita, terus meniup Pu, untuk membawa semua keberuntungan, mana (konsep kekuatan vital), dan aloha kepada pengantin.

Suara Pu dapat terdengar dari jauh. Penduduk setempat percaya bahwa suara-suara ini memanggil semua elemen alam (udara, api, air, dan bumi) untuk menyaksikan pernikahan.

Bertukar Lei

Dalam pernikahan Hawaii, upacara tradisional dimulai dengan pertukaran lei yang indah.

Lei mewakili ketulusan, persatuan, dan cinta.

Biasanya, pengantin wanita menerima bunga plumeria atau bunga anggrek beraroma harum, sedangkan pengantin pria menerima lei daun ti, yang terbuat dari tanaman maile.

Dalam tradisi pernikahan Hawaii, lei biasanya terbuka untuk menunjukkan cinta tak berujung dari pasangan.

Cincin berkat

Daun Ti dan kayu Koa sangat berharga dalam budaya Hawaii.

Dalam ritual pemberkatan cincin, kayu Koa (yang berarti kekuatan dan keutuhan) ditaruh di baskom berisi air.

Kemudian, setelah mencelupkan daun ti (yang melambangkan kesehatan, kesuksesan, dan berkah dari pikiran, tubuh, dan jiwa) ke dalam mangkuk air, air akan dipercikkan pada cincin sementara Kahu membacakan mantra.

Ritual ini melambangkan bahwa semua rintangan dikirim kembali ke laut.

Ritual Daun Ti dan Batu Lava

Di akhir upacara, Kahu membungkus batu lava dengan daun ti dan meninggalkannya di lokasi sebagai hadiah untuk mempererat hubungan.

Ritual ini juga melambangkan penyatuan dan komitmen sepasang kekasih terhadap satu sama lain.

Ritual penunagan pasir

Pengantin berpartisipasi dalam upacara menuangkan pasir ini.

Masing-masing akan memakai wadah berisi pasir berwarna berbeda yang akan mereka tuangkan ke dalam toples kaca.

Ini menggambarkan harapan kesetiaan abadi: seperti pasir campuran yang tidak akan pernah dipisahkan, dua orang dipersatukan oleh cinta.

Mengikat tali

Beberapa Kahu membungkus tangan pasangan pada tali daun ti untuk menunjukkan bahwa mereka bersama sekarang.

Di beberapa keluarga konservatif, orang tua membungkus pasangan di Tapa (kain yang terbuat dari kulit kayu) sebagai tanda pengantin baru dipersatukan.

Dalam beberapa pernikahan tradisional Hawaii, ada upacara simpul. Kahu mengikat dua simpul pada tali.

Kemudian, pengantin harus menariknya bersama-sama dari ujung yang berbeda.

Ini menunjukkan bahwa bahkan jika orang yang penuh kasih pergi ke arah yang berlawanan dengan pikiran mereka, maka semakin sulit mereka melepaskan ikatan yang semakin erat.

Ini adalah ritual utama Hawaii. Namun yang terpenting adalah semangat Aloha yang datang dari dalam dan dapat membuat hari spesial Anda menjadi spektakuler baik itu di Hawaii maupun di kampung halaman Anda.

Baca Juga: Ritual ‘Panggih’, Tradisi Pernikahan Adat Yogyakarta yang Mungkin Dijalani Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

Baca Juga: Ritual ‘Polterabend’, Tradisi Pernikahan Unik Jerman dengan Pecahkan Piring Keramik, Apa Maksudnya?

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait