Penulis
Intisari-Online.com -Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)melarang penggunaan obatparacetamol sirup untuk sementara waktu kepada anak-anak.
PeringatanIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)danKementerian Kesehatan (Kemenkes)itu terkaitkasus gangguan ginjal misterius pada anak.
Diketahui ada 192kasus gangguan ginjal misterius pada anak di Indonesia.
Kasus itu tersebar di 20 provinsi.
Ketua Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, di Indonesia belumada sebab tunggal apa yang menyebabkan gangguan ginjak misteriu ini.
Namun diduga itu karena obatparasetamol sirup.
Oleh karenanya, untuk menghidarinya, IDAI dan Kemenkes melarang penggunaanparasetamol sirup untuk sementara waktu.
"Kita wajib mengingatkan," ucapkata Piprim seperti dilansir dari kompas.com padaKamis
"Karena kasusnya banyak lho AKI (acute kidney injury/gangguan ginjal akut) ini."
"Apa pun yang ada kecurigaan, kita harus waspada."
Diketahui paracetamolsirup sering digunakan orangtua untuk mengatasi demam pada anak-anaknya.
Lalu tanpa paracetamol sirup, apa obat untuk mengatasi demam pada anak-anak?
DalamBuku Orangtua Cermat Anak Sehat karyadr. Arifianto, Sp.A tahun 2012, obatibuprofen juga bisa digunakan untukmeredakan peradangan atau inflamasi di tubuh.
Namun dilansir darikesehatan.kontan.co.id padaKamis (20/10/2022),ibuprofen hanya boleh digunakan untuk anak-anak berusia di atas enam bulan.
Dan obat ini tidak boleh diberikan kepada seseorang apabila dia memiliki gejala muntah berulang.
Sebab diketahui ibuprofen memiliki beberapa efek samping. Salah satunya adalahmenyebabkan muntah daniritasi pada saluran cerna.
Sehingga jika diberikan kepada anak demam yang mengalami muntah, maka bisa memperberat gejala muntahnya.
Di luar itu,ibuprofen pernah dikaitak dengan beberapa masalah kesehatan. Misalnya pendarahan.
Hal ini dikarenakan obat ini bisamenurunkan jumlah prostaglandin yang diproduksi. Artinya pendarahan disebabkan oleh kerusakan lambung atau tukak lambung.
Ditambah Mayo Clinic pernah menerangkan bahwa ibuprofen juga bisa menyebabkan pendarahan di perut atau di usus tanpa menunjukkan tanda peringatan yang jelas.
Hal ini bisa terjadi apabilaibuprofen digabungkan dengan suplemen tertentu atau obat herbal yang belum pernah diuji.
Sebagai contoh, obat herbal yang berbahan ginkgo biloba.
Ini karena akibat apabila ibuprofen digabungkan dengan suplemen atau obat herbal bisa mengancam jiwa.
Sehingga layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) memperingatkan bahwaperempuan hamil danlansia yang memiliki gangguan pendarahan disarankan untuk menghindari gabungan dua obat ini.
Jurnal medisAtherosclerosispada tahun 2013 pernah melaporkan kasus perdarahan massal intraserebral yang fatal pada seorang pria berusia 71 tahun.
Disebutkan bahwa pria itu telah mengonsumsi ibuprofen bersamaan denganekstrak ginkgo biloba selama empat pekan.
Padahal dia sudah mengonsumsi ekstrak ginkgo biloba selama dua tahun.
Akibatnya pria itu meninggal dunia karena mengalamiperdarahan intraserebral.
Baca Juga: Ini Tugas Pertama dariPj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, 'Harus Selesai dalam Waktu 3 Bulan'