Find Us On Social Media :

Makhluk 'Misterius' Mengintai dari Gunung Tertinggi di Dunia Kilimanjaro

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 19 Oktober 2022 | 14:23 WIB

Makhluk-makhluk Misterius Penghuni Gunung Tertinggi di Dunia Kilimanjaro

Intisari-Online.com - Kaki gunung Kilimanjaro adalah rumah bagi beberapa makhluk paling misterius yang tak dikenali oleh didunia.

Duiker Abbott, misalnya, adalah kijang luar biasa langka yang baru pertama kalinya difoto untuk pertama kalinya pada tahun 2003.

Duiker Abbott dipercaya sebagai makhluk nokturnal, itulah alasannya mengapa manusia sangat jarang mengamatinya sehingga binatang ini menjadi misterius.

Selain duiker abbott, peneliti juga berhasil merekam 22 spesies mamalia liar lainnya, termasuk babi hutan, landak, dan babun kuning.

Beberapa spesies yang lebih langka termasuk monyet Zanzibar Sykes dan kucing serval hitam legam dengan telinga yang sangat tajam.

Kucing Afrika langka biasanya berwarna kuning dan hitam, jadi kucing ini cenderung melanistik, seperti macan kumbang.

Pada tahun 2019, para peneliti berhasil merekam video luar biasa dari makhluk-makhluk pemalu yang berkeliaran di alam liar sana.

Bahkan ada beberapa makhluk yang suka menyendiri dan mengintai di sudut Tanzania ini.

Dilansir dari IFLScience, sekelompok ekolog dari Universitas Würzburg di Jerman merekam video menggunakan perangkap kamera di 66 titik di sekitar Gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Afrika.

Perangkap itu diletakkan dari sabana di dataran rendah hingga daerah hutan di ketinggian sedang, dan lanskap semak di ketinggian lebih tinggi.

Dilaporkan dalam Jurnal Ekologi Hewan, sejumlah Duiker Abbott yang berbeda terlihat di 13 lokasi berbeda di hutan Kilimanjaro.

Ini menunjukkan bahwa ada sejumlah spesies yang menggembirakan di alam liar, namun, perlu diingat bahwa mereka masih dianggap terancam punah dengan kurang dari 1.500 individu yang tersisa di planet ini.

"Sayangnya, kita tidak tahu banyak tentang Duiker Abbott," kata penulis studi Friederike Gebert, dari Departemen Ekologi Hewan dan Biologi Tropis di Universitas, kepada IFLScience pada waktu itu.

"Sebagian besar mereka mungkin memakan tanaman, namun, salah satu foto pertama dari Duiker Abbott menunjukkan ada katak di mulutnya."

"Jadi kadang-kadang, mereka juga menangkap mangsa hidup," kata Gebert, menambahkan.

Seiring dengan mendokumentasikan jumlah populasi mamalia saat ini di Gunung Kilimanjaro, para peneliti juga berharap untuk memahami bagaimana populasi mamalia yang lebih besar di daerah tersebut dipengaruhi oleh perubahan iklim dan aktivitas manusia.

Baca Juga: Membunuh dengan Sekali Tatapan, Mahkhluk Ini Benar Nyata Adanya?

(*)