Find Us On Social Media :

Rara Mendut Mati-matian 'Ogah' Jadi Gundik Panglima Perang Sultan Agung

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 10 Oktober 2022 | 18:50 WIB

Rara Mendut Sesungguhnya: Budak Rampasan yang Mati-matian Menolak Jadi Gundik Panglima Perang Sultan Agung

Intisari-Online.com - Salah satu penulis sastra realis Indonesia, Y. B. Mangunwijaya atau Romo Mangun, menuliskan ceritanya berdasarkan kebenaran sejarah.

Begitu juga dalam Trilogi Rara Mendut yang menceritakan sosok kontroversial Rara Mendut.

Melansir Tribun Jogja, tentang Rara Mendut ada beberapa kesamaan di sejumlah versi.

Dia perempuan yang konon seksi, sensual, cantik jelita, berasal dari kampung nelayan di pesisir Kadipaten Pati (Kabupaten Pati sekarang).

Kisahnya berkelindan dengan drama seru pemberontakan Adipati Pragola (II), yang angkat senjata menentang kekuasaan Sultan Agung di Kerta (Mataram).

Pragola (II) ini sesungguhnya masih saudara sepupu dengan Raden Mas Jolang (Sultan Agung).

Pragola adalah anak Pangeran Puger, putra Panembahan Senopati yang mendirikan tahta Mataram di Kotagede.

Sesudah Sultan Agung bertahta, Puger jadi Adipati Demak, yang kemudian angkat senjata sebelum ditumpas.

Kematian Pangeran Puger ini menimbulkan dendam di benak Adipati Pragola (II).

Lebih-lebih Adipati Pragola (I), juga pernah angkat senjata menantang Panembahan Senopati.

Ini jadi semacam bara yang menahan kebencian Adipati Pati terhadap kekuasaan Mataram.

Kisah Rara Mendut diawali dari pemberontakan Pragola.