Find Us On Social Media :

Lewat Cara Ini, Kita Bisa Kurangi Dampak Polusi Udara saat Terjebak Kemacetan Lalu Lintas

By Ade Sulaeman, Selasa, 18 Juli 2017 | 07:00 WIB

Lewat Cara Ini, Kita Bisa Kurangi Dampak Polusi Udara saat Terjebak Kemacetan Lalu Lintas

Intisari-Online.com - Kemacetan saat berangkat atau pulang kantor kadang dianggap wajar.

Padahal, kondisi ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita, khususnya polusi udara.

(Baca juga: ‘Hasrat’ 2 Unta Ini Bikin Macet Jalanan Di Dubai, Ekspatriat Inggris Berhasil Menangkap Momen Intim Itu)

Namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Surrey di Inggris, yang menunjukkan bahwa menjaga jendela mobil ditutup dan kipas dimatikan sementara saat terjebak dalam kendaraan yang bergerak lambat dapat mengurangi risiko paparan asap beracun hingga 76 persen.

Menggunakan fan atau AC ini menjadi pilihan kedua terbaik ketika peneliti menguji lima pengaturan ventilasi yang berbeda, dan mereka mengatakan bahwa ini juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk mengurangi paparan polutan.

Temuan ini berlaku baik saat menjadi pelaju harian atau saat berlibur di akhir pekan.

Polusi udara dianggap menyumbang 10 risiko kesehatan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, yang melibatkan 7 juta kematian prematur per tahun.

Ini menjadi masalah besar di kota-kota urban, di mana persimpangan lampu lalu lintas menjadi "hotspot polusi yang berkontribusi proporsional lebih tinggi terhadap paparan polusi secara keseluruhan."

Tahun lalu, para peneliti yang sama menunjukkan bahwa pengemudi yang terjebak di lampu lalu lintas terkena sampai 29 kali partikel polusi lebih berbahaya daripada yang mengemudi di lalu lintas yang lancar.

Di London, mereka mencatat, polusi udara diperkirakan membunuh 10 kali lebih banyak dari jumlah orang meninggal akibat kecelakaan mobil.

Dan di Amerika Serikat, paparan partikulat ambient berada di urutan kedelapan penyebab utama kematian.

Para peneliti kemudian mempelajari efek dari sistem ventilasi kendaraan yang berbeda pada pengemudi atau penumpang, baik partikel halus maupun partikel kasar.