Find Us On Social Media :

Jadi Awal Malapetaka Usai Pertandingan Arema VS Persebaya, Ternyata Penggunaan Gas Air Mata Justru Disebut Pelanggaran Oleh FIFA

By Afif Khoirul M, Minggu, 2 Oktober 2022 | 06:30 WIB

Insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/22).

Intisari-online.com - Sepakbola tanah air kembali berduka usai insiden mengerikan di Stadion Kanjuruhan Malang, Usai Pertandingan Arema Vs Persebaya.

Pertandingan Arema Vs Persebaya, pada Sabtu (1/10/22), berakhir dengan kondisi mengerikan.

Dilaporkan puluhan nyawa melayang, setidaknya ada 40 orang meninggal dunia, dan kini masih dalam pendataan.

Sementara itu, insiden bermula dari pertandingan antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, dengan kemenangan Persebaya Surabaya.

Persebaya menang atas Arema, dengan skor 3-2.

Kemenangan Persebaya di kandang Arema sontak membuat suporter Arema marah hingga nekat melakukan aksi anarkis.

Suporter yang mengamuk langsung masuk ke dalam stadion usai wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan sudah berakhir.

Para pemain Persebaya pun langsung diamankan dengan mobil petugas dan dibawa ke luar stadion.

Ratusan suporter yang mengamuk masuk ke dalam stadion dengan melempar botol dan flare.

Tak hanya itu saja, suporter Arema yang mengamuk juga melakukan aksi perusakan, dengan dua mobil polisi dibakar dan beberapa fasilitas stadion di rusak.

Menghadapi amukan suporter Arema, yang tak sebanding dengan jumlah aparat kemanan pun langsung menembakkan gas air mata.

Menembakkan gas air mata ini justru menjadi bumerang karena tragedi lebih buruk terjadi.