Find Us On Social Media :

Demi Tak Dihukum Tanpa Peradilan, Anggota Cakrabirawa Ini Pilih Jadi Biksu di Thailand

By Khaerunisa, Sabtu, 1 Oktober 2022 | 17:20 WIB

Pasukan Cakrabirawa dalam sebuah apel.

Intisari-Online.com - Pasca peristiwa G30S PKI, selain pembubaran PKI, pasukan Pengawal Presiden yang bernama Cakrabirawa pun dibubarkan.

Tanggal 28 Maret 1966 menjadi hari terakhir keberadaan Cakrabirawa.

Bertempat di lapangan Markas Besar Direktorat Polisi Militer Jalan Merdeka Timur, Jakarta, secara resmi pasukan pengawal Presiden Soekarno itu dibubarkan.

Namun dalam pembubarannya itu, personel pasukan Cakrabirawa menghadapi malapetaka, tak seperti pembubaran resimen biasanya.

Bukan sekedar dibubarkan dan dikembalikan ke satuan masing-masing, para personel Cakrabirawa akhirnya diburu dan ditangkap oleh TNI AD untuk kemudian diinterogasi, disiksa, dan dipenjara.

Semua personel Cakrabirawa dianggap terlibat dalam Gerakan 30 September.

Mereka dianggap telah melakukan pelanggaran berat seperti terlibat penculikan dan pembunuhan para jenderal TNI AD umumnya langsung dieksekusi.

Seperti diketahui, enam orang jenderal dan satu perwira tewas dalam tragedi yang terjadi pada 30 September 1965 itu.

Menyadari bahwa jika sampai ditangkap tim pemburu, mereka akan mendapatkan siksaaan berat saat diinterogasi, maka banyak mantan personel Cakrabirawa berusaha melarikan diri 

Sebagai anggota militer dari kesatuan terbaik, tentu mereka tahu cara melarikan diri tanpa jejak. Mereka berhasil bertahan hidup dengan cara yang tak biasa.

Salah satu “rombongan” mantan personel Cakrabirawa, bisa lari sampai Thailand secara legal berkat bantuan pejabat tertentu yang pro-Soekarno.

Bahkan, mereka kemudian malah bisa menjadi warga Thailand.