Prabowo sendiri juga melihat potensi yang begitu besar dalam diri Asmujiono.
Akhirnya, dia meloloskan Asmujiono sebagai prajurit Korps Baret Merah.
Saat itu, tahun 1997, Asmujiono terpilih menjadi salah satu prajurit Kopassus yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Everest Indonesia 97.
Ekspedisi itu dibentuk Kopassus untuk menaklukan puncak Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia yang terletak di perbatasan Nepal dan daerah otonomi Tibet di China.
Siapa sangka, dalam pendakian itu, Asmujiono menjadi prajurit sekaligus orang Indonesia pertama yang sukses mengibarkan bendera Merah Putih di puncak gunung tertinggi di dunia.
Menginjak Mayat
Asmujiono adalah anggota tim yang pertama berhasil mengibarkan Sang Merah Putih di puncak Everest.
Dituturkan Muji (panggilan akrabnya), beberapa meter menjelang puncak ia sudah disarankan pelatih dari Moskow untuk mundur karena kondisinya amat payah.
Bukannya menuruti saran, Muji malah nekat maju. Apalagi ia tahu, lokasi untuk menancapkan bendera sudah tak jauh. "Saya bukan pengecut, mati pun saya rela!" teriak Muji saat itu, sambil berlari ke atas.
Bayangan kematian sempat melintas di hadapan Muji ketika tak sengaja ia menginjak beberapa mayat pendaki yang tewas dalam sejumlah ekspedisi sebelumnya.
"Saya menangis. Tapi begitu teringat tugas negara, saya maju lagi sambil tetap berdoa," kisahnya.
Sedikit demi sedikit, Muji mulai mendekati titik tripod tempat bendera ditancapkan. Hanya satu meter sebelumnya, "Mendadak pinggang saya nyeri karena kurang minum. Tapi syukurlah, saya masih punya kekuatan menancapkan bendera," cerita Muji yang langsung menangis terharu.