Find Us On Social Media :

Peristiwa Berdarah G30S dan Amarah Sang Penyambung Lidah Rakyat

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 29 September 2022 | 16:08 WIB

G30S/PKI, Dugaan Kudeta Merangkak Mayjend Soeharto dan Pembangkangan Perintah Soekarno

Intisari-Online.com - Banyak cerita tersaji di balik gerakan yang dikenal dengan sebutan G30S.

Pada tanggal 30 September (G30S) sendiri merupakan hari bersejarah bagi Indonesia.

G30S juga dikenal sebagai aksi pembantaian para perwira tinggi Republik ini.

Diantaranya, cerita kemarahan Soekarno atas pembangkangan yang dilakukan Mayjend Soeharto, yang kemudian menggantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Soeharto berperan besar dalam penumpasan G30S.

Namun, bukannya senang, Soekarno malah kecewa dan marah besar pada Soeharto karena beberapa alasan tertentu.

Pada 1 Oktober 1965, Jakarta tengah dicekam aksi G30S, sekitar pukul 09.00 WIB, para pengawal membawa Soekarno ke Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.

Dilansir dari buku Sewindu Dekat Bung Karno, Bambang Widjanarko, PT Gramedia, 1988, para pengawal itu terdiri dari sejumlah personel Cakrabirawa berpakaian preman yang dipimpin Kolonel Malwi Saelan, serta sejumlah polisi anggota Datasemen Kawal Pribadi (DKP) dipimpin Kompol Mangil.

Pengawal membawa Soekarno ke Lanud Halim Perdanakusuma merupakan prosedur penyelamatan standar.

Karena dari Lanud Halim Perdanakusuma, Soekarno bisa terbang ke mana saja menggunakan pesawat kepresidenan Jet Star.

Soekarno tiba di gedung markas Komando Operasi (Koops) dengan ditemani Jaksa Agung Muda Sunario, Brigadir Polisi EW Lasut Zulkifli Ibrahim, dan para staf lainnya.

Di dalam gedung Koops, Soekarno bertemu dengan KASAU Marsekal Oemar Dhani dan Komodor Leo Watimena.