Isu Konversi Kompor Listrik yang Bikin Bingung, Begini Cara Gunakan Kompor Listrik yang Harus Diketahui Para Pemula

K. Tatik Wardayati

Penulis

Begini cara menggunakan kompor listrik.

Intisari-Online.com – Pemerintah yang membuat wacana konversi kompor elpiji ke kompor listrik tentu saja membuat banyak orang bingung.

Kebijakan pemerintah tersebut tentunya membuat kita harus beralih alat masak, dan mau tidak mau harus membeli kompor listrik.

Tidak hanya biayanya yang tidak murah, banyak orang yang belum terbiasa menggunakan kompor listrik, sehingga membuat khawatir, terutama ibu-ibu, ini bisa mengganggu rasa masakan.

Sebenarnya ini bukan menjadi soal, asalkan kita memahami cara kerja dan trik memasak dengan kompor listrik.

Perlu diketahui, perbedaan mendasar antara kompor listrik dan kompor gas yang terutama adalah elemen pemanasnya yang bekerja, dengan sumber energi yang berbeda pula.

Kompor listrik membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memanas atau mendining, maka perlu perhatian dan detail dalam pengendalian suhunya.

Proses memasak dengan kompor listrik menjadi hal yang mudah asalkan kita memperhatikan lima aspek berikut ini:

1. Bagian bawah panci

Ingatlah untuk tidak menggunakan panci yang tipis dan ringan saat memasak dengan kompor listrik.

Karena semakin tipis bagian bawah peralatan masak, maka semakin sedikit penyangga antara makanan dengan kompor, akibatnya makanan berisiko hangus, mengutip dari Kompas.com.

Untuk itu, gunakan peralatan masak yang sesuai yang diperuntukkan kompor listrik, yaitu bagian bawah yang rata dan tebal.

Namun, peralatan masak dengan bagian bawah yang terlalu tebal bisa menjadi terlalu panas jika dipakai terlalu lama.

Trik jitu yang bisa Anda lakukan adalah mengatur suhu rendah sebagai awalan, kemudian naikkan suhunya ketika proses memasak berjalan.

2. Gerakkan panci

Loh, untuk apa menggerak-gerakkan panci?

Kompor listrik terkadang bisa menurunkan suhu panas secara drastis bahkan hilang seketika, dan ini menyulitkan apabila kita terbiasa mengubah suhu saat memasak menggunakan kompor gas.

Nah, untuk mengatasinya gerakkan panci sesekali untuk menyesuaikan suhu atau meletakkan di atas tungku lain yang sedang dalam kondisi mati.

Kompor listrik dua tungku lebih memberikan manfaat daripada kompor listrik satu tungku.

3. Suhu tinggi untuk merebus air

Kompor listrik membutuhkan waktu lama untuk mencapai suhu tertingginya hingga beberapa menit, tergantung panci atau peralatan masak yang digunakan.

Kita harus menunggu lama jadilah tidak sepadan dengan waktu yang terbuang ketika masak untuk menu sehari-hari.

Maka, gunakan suhu tertinggi hanya untuk merebus air saja, sedangkan menu yang lain cukup gunakan temperatur sedang.

4. Perhatikan indikator panas

Ketika memakai kompor gas, kita bisa melihat nyala apinya untuk memastikan apakah kompor sudah benar-benar dalam kondisi mati.

Tidak demikian halnya dengan kompor listrik, karena permukaannya terkadang masih cukup panas atau proses pemanasannya tidak berhenti seketika.

Maka untuk menghindari terjadi kecelakaan di dapur, pastikan selalu memperhatikan indikator panasnya.

Paling aman adalah memilih kompor listrik dengan fitur pengaman khusus sehingga langsung padam ketika proses memasak selesai.

5. Sabar

Kunci utama saat memasak dengan kompor listrik adalah sabar. Mengapa?

Karena membutuhkan waktu untuk sekadar memanaskan panci atau wajan teflon yang akan kita gunakan, meskipun itu alat masak khusus untuk kompor listrik.

Jangan terburu-buru untuk meningkatkan suhunya, karena itu menjadi sia-sia belaka.

Lebih baik, berikan waktu kompor listrik itu bekerja, dan Anda bisa melakukan hal lain sambil menunggu suhunya pas, seperti menyiangi sayuran atau membuat bumbu masakan Anda.

Selamat memasak.

Baca Juga: Makin Mahal Harga Gas Elpiji, Mana yang Lebih Hemat Masak Pakai Kompor Gas atau Kompor Listrik, Ini Perbedaan di Antara Keduanya

Baca Juga: Tahunya Sama Saja, Ternyata Membersihkan Kompor Harus Disesuaikan dengan Jenisnya, Apa Cara yang Pas Membersihkan Kompor Gas?

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait