Find Us On Social Media :

Tradisi Rebo Wekasan dan Amalan Bulan Safar Rabu Terakhir, Budaya yang di Jawa Dilakukan Masyarakat Pesisir Pantai dengan Cara Masing-masing

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 20 September 2022 | 10:28 WIB

Tradisi Rebo Wekasan

Intisari-Online.com - Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan adalah nama hari Rabu terakhir yang ada di bulan Safar pada kalender Jawa.

Bulan Safar adalah bulan kedua dalam penanggalan hijriyah Islam.

Tradisi Rebo Wekasan pertama kali diadakan pada masa Wali Songo, di mana banyak ulama yang menyebutkan bahwa pada bulan Saffar, Allah menurunkan lebih dari 500 macam penyakit.

Untuk mengantisipasi penyakit dan agar terhindar dari musibah, banyak ulama melakukan tirakatan dengan banyak beribadah dan berdoa.

Tujuannya adalah supaya Allah menjauhkan dari segala penyakit dan malapetaka yang dipercaya diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Hingga sekarang, tradisi itu masih dilestarikan oleh sebagian umat Islam di Indonesia dengan sebutan Rebo Wekasan.

Sementara itu, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa tradisi Rebo Wekasan muncul pada awal abad ke-17 di Aceh, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.

Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat serta umat Islam di Indonesia.

Tradisi ini biasanya diadakan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Islam.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tradisi Rebo Wekasan berupa tahlilan atau zikir berjemaah, salat sunah untuk tolak bala, dan berbagi makanan dalam bentuk selamatan.

Pada hari Rebo Wekasan di bulan Safar dipercaya oleh sebagian umat Islam sebagai hari pertama Nabi Muhammad SAW jatuh sakit hingga meninggal dunia.

Di berbagai daerah, tradisi ini memiliki berbagai pemaknaan dan tata cara pelaksanaannya.