Berusia 3.700 Tahun, Oven Kubah Ini Ditemukan di Rumah-rumah pada Situs Penggalian Troy, Terkait Erat dengan Budaya Anatolia Setelah Zaman Perunggu

K. Tatik Wardayati

Penulis

Oven berkubah yang ditemukan di situs penggalian Troy.

Intisari-Online.com – Tim arkeolog selama penggalian di situs Troy, menemukan sisa-sisa oven berkubah berusia 3.700 tahun.

Penemuan itu jelas menunjukkan hubungan dengan budaya Anatolia di Troy, pada dan setelah Zaman Perunggu.

Troy merupakan salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia.

Situs Troy tersebut terletak di barat laut Turki, terakhir dihuni pada 5.000 tahun yang lalu dan menjadi terkenal oleh Perang Yunani-Trojan yang menjadi subjek puisi epik Homer ‘The Iliad’.

Situs penggalian kuno Troy saat ini terletak di dalam batas desa-desa Tevfikiye di pusat provinsi Canakkale barat laut.

Pada tahun 2017, desa ini menjadi taman arkeologi yang mencakup struktur yang mengingatkan pada era Troy, yang terkenal dengan sejarah, mitos, dan legenda yang kaya.

“Penggalian tahun ini adalah yang pertama ketika kami menemukan sisa-sisa oven berkubah besar seperti itu,” kata profesor Rustem Aslan, kepala komite yang menggali sisa-sisa kota yang berusia 5.500 tahun itu, melansir dari Ancient Pages.

Menurut Profesor Aslan, hubungan Troy dengan Anatolia lebih awal ditetapkan oleh temuan arkeolog Jerman Manfred Osman Korfmann, yang memimpin penggalian dari tahun 1988 hingga awal 2000-an.

Profesor Korfmann mendefinisikan Troy sebagai budaya Anatolia, menurut Aslan.

Korfmann mengambil kesimpulan tersebut dari struktur arsitektur Troy dan munculnya oven berkubah, yang umumnya ditemukan di situs Anatolia kontemporer lainnya, mengutip dari Anadolu Agency.

Oven kubah tertua yang pernah ditemukan di Troy berasal dari tahun 2000 SM, sekitar 300 tahun.

Reruntuhan Troy IV dan V berasal dari periode Perunggu Awal III dan Perunggu Tengah I.

Oven tanah liat berkubah muncul dari Troy IV dan seterusnya, dan rumah-rumah memiliki oven berkubah.

Aslan mengatakan perkembangan arsitektur di Troy, di mana penggalian arkeologi telah berlangsung selama 150 tahun, menunjukkan perubahan dalam tradisi kuliner kota selama periode yang diidentifikasi dengan budaya Anatolia.

“Deskripsi yang dibuat Korfmann selama penggaliannya bahwa ‘Troy adalah Anatolia’ adalah fokus utama dari penggalian 20 tahun ke depan. Troy adalah budaya Anatolia,” tambah Aslan

Para peneliti akan melanjutkan penggalian situs kuno yang terkenal itu dan pekerjaan mereka akan fokus pada dimensi arsitektur dari temuan tersebut.

Perlu diketahui bahwa situs Troy telah ditambahkan ke Daftar Warisan Budaya UNESCO pada tahun 1998.

Baca Juga: Berusia 460 Tahun, Bangkai Kapal Abad Keenam Belas Ini Ditemukan di Lepas Pantai Florida dengan 22 Meriam dan Satu Monumen Marmer di Dalamnya

Baca Juga: Berusia 31.000 Tahun, Kerangka Tanpa Kaki Ini Tunjukkan Bukti Amputasi Tertua yang Diketahui dengan Perawatan Medis yang Baik, Ternyata Ditemukan di Indonesia!

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait