Penulis
Intisari-Online.com - Pemerintah Indonesia resmi menaikkan harga BBM per Sabtu (3/9/2022 pukul 14.30 WIB.
Kenaikan harga BBMberlaku untuk Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Dilansir dari kompas.com pada Minggu (4/9/2022), berikut rincian kenaikan harga BBM.
- Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter
- Solar dari Rp5.150per liter menjadi Rp6.800per liter
- Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500per liter
Meski menaikkan harga BBM, rupanya anggaran subsidi energi diprediksi juga akan tetap membengkak.
Hal itu disampaikan olehMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Oleh karenanya, Sri Mulyani mengaku terus melakukan perhitungan terhadapanggaran subsidi dan kompensasi energi tahun 2022.
Hal ini dikarenakan harga minyak mentah Indonesia terus bergerak. Entah itu naik ataupun turun.
Jadi, berapa dana APBN yang diperlukan untuksubsidi energi tahun 2022 ini?
Perlu Anda tahu, sebelum harga BBM naik, anggaran subsidi dan kompensasi energi sudah naik tiga kali lipat pada tahun 2022.
DalamPeraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022 bisa dilihat bahwa ada peningkat.
Misalnya subsidi BBM dan eplii naik dariRp77,5 triliun menjadi Rp149,4 triliun.
Lalusubsidi listrik naik dari Rp56,5 triliun menjadi Rp59,6 triliun.
Sementarakompensasi untuk BBM juga naik dari Rp18,5 triliun menjadi Rp252,5 triliun.
Terakhir,kompensasi untuk listrik naik dari Rp0 menjadi Rp41 triliun.
Jadi total, kata Sri Mulyani, semuasubsidi dan kompensasi untuk BBM, elpiji, listrik itu menjadiRp502,4 triliun.
Jumlah itu berdasarkan rara-rataharga minyak mentah dunia yang diperkirakan mencapai105 Dollar AS per barel (kurs Rp14.700 per Dollar AS).
Bandingkan dengan volume Pertalite diperkirakan akan mencapai 29 juta kiloliter.
Sementaravolume Solar bersubsidi sendiri sekitar 17,44 juta kiloliter.
Jika punharga minyak mentah turun, paling hanya turun pada angka 90 Dollar AS per barel.
Jadi, rata-rata harga minyak mentah Indonesia masih di angka98,8 Dollar AS atau hampir 99 Dollar AS per barel.
Dan itu belum selesai. Jika harga terus mengalami kenaikan, maka anggaran subsidi juga bisa naik.
Paling tidak sekitarRp640 triliun padaDesember 2022.