Berusia 9.600 Tahun, Pemukiman Permanen Tertua dan Peralatan Harian Termasuk Manik-manik dan Benda Lain yang Dianggap Perhiasan Ini Ditemukan di Turki

K. Tatik Wardayati

Penulis

Pemukiman permanen tertua yang ditemukan di Turki ini berusia 9.600 tahun.

Intisari-Online.com – Para arkeolog di Turki melaporkan bahwa mereka menemukan jejak pemukiman permanen yang berusia setidaknya 9.600 tahun.

“Kita dapat mengatakan bahwa ini adalah pemukiman tertua di perbatasan provinsi Nigde,” kata arkeolog Semra Balci, yang memimpin tim penggalian di Gundukan Sircalitepe.

Balci yang berasal dari Universitas Istanbum, mengatakan bahwa timnya menemukan tulang dan alat obsidian yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka juga menemukan manik-manik dan benda-benda lain yang dianggap sebagai perhiasan.

Katanya lagi, bahwa mereka menemukan dua sampel yang telah diberi penanggalan radiokarbon, dan mengungkapkan bahwa temuan itu berasal dari 9.600-9.300 tahun.

Survei para arkeolog di permukaan awal di Sircalitepe Mound, yang terletak di dekat sumber obsidian di wilayah vulkanik Cappadocia, menemukan area kerja obsidian dan peralatan tulang dan batu.

Cappadocia di Turki terkenal dengan pemandangan bulan yang menakjubkan, kota bawah tanah rahasia, gereja gua, dan rumah yang diukir di bebatuan.

Seperti melansir dari Ancient Pages, salah satu struktur kuno yang paling luar biada ditemukan di Cappadocia adalah Katedral Selime.

Orang Kristen awal yang membangun Katedral itu di Anatolia untuk melakukan upacara keagamaan mereka secara rahasia.

Dipercaya bahwa ini adalah tempat upacara keagamaan vokal pertama yang diadakan oleh orang Kristen 1.700 tahun yang lalu.

Menghadapi tekanan Romawi pada tahun 66 M, orang-orang Kristen pertama melarikan diri ke berbagai bagian Anatolia, termasuk wilayah Cappadocia.

Mereka membangun sebuah biara besar di Katedral Selime untuk melakukan upacara keagamaan secara diam-diam.

Tidak hanya untuk upacara keagamaan, Katedral Selime juga digunakan untuk melawan musuh.

Penemuan itu dari pemukiman berusia beberapa ribu tahun di wilayah tersebut menjelaskan lebih banyak tentang masa lalu.

Seperti dilansir Anadolu Agency, dengan berakhirnya musim penggalian tahun ini, Balci mengatakan dia dan timnya akan terus menganalisis temuan mereka dalam artefak dan data lapangan arsitektur baru di bengkel mereka.

Penggalian itu juga menghasilkan spesimen mata panah oval.

Menurut Balci, hal penting lainnya bahwa sejauh ini tidak ada situs lain yang digali dengan area kerja obsidian dan pemukiman bersama.

Baca Juga: Berusia 400.000 Tahun, Pemukiman Tertua di Iran Ditemukan, Benarkah Manusia Hidup di Gua Qal e-Kord, Peralatan Batu yang Kompleks Ini Jadi Buktinya

Baca Juga: Berusia 2.600 Tahun, Prasasti Marmer Bertulisan Segel Darius I Ditemukan di Ukraina oleh Para Arkeolog Rusia, Bukti Kuat Kemenangan Persia Atas Pemberontakan Ionia

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait