Penulis
Intisari-Online.com -Putri Candrawathi sejak awal kasus kematian Brigadir J bergulir, ditempatkan, atau barangkali "menempatkan diri" sebagai korban.
Ia mengaku menjadi korban pelecehan Brigadir J.
Ternyata, pengakuan ini adalah kebohongan. Paling tidak, tim khusus bentukan Kepala Polri, tak menemukan bukti bahwa pelecehan itu benar terjadi.
Sampai di sini, satu pertanyaan muncul, kenapa Putri berbohong. Berbagai teori (konspirasi) menyeruak.
Salah satunya yakni yang meyakini bahwaPutri sebagai otak pembunuhan.
Jumlahnya kecil, dan sempat ditertawakan lantaran "teori" yang diusung dinilai konyol.
Kubu ini mendekatkan peristiwa ini dengan kisah cinta segitiga Futhifar, Yusuf, dan Zulaikha.
Kisah ini sudah sangat terkenal; termaktub dalam Taurat, Injil, dan Alquran (pada Injil hanya disebut 'Istri Potifar'), dan rasa-rasanya hampir tak ada yang tidak tahu bagaimana alur dan akhirnya.
AwalnyaYusuf anak Nabi Yakub dijual oleh para musafir sebagai budak dengan harga murah.
Nabi Yusuf dibeli salah seorangFuthifar/ Potifar atau al-Aziz, bangsawan Mesir yang bekerja untuk Firaun.
Potifarlalu berkata kepada istrinya:
"Berikanlah kepadanya tempat dan layanan yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita setelah ia dewasa dan dapat membantu tugas-tugas kita."
"Atau kita pungut dia sebagai anak karena tampak dari raut mukanya, dia anak yang cerdas, lagi rupawan, dan memiliki perawakan yang gagah."
Setelah Nabi Yusuf tumbuh dan berkembang, aura ketampanannya semakin memancar.
Hal ini membuat istri majikan Yusuf yang bernama Zulaikha tak tahan untuk menggodanya, seperti disebutkan dalam ayat 23.
Ia merayu Yusuf untuk berselingkuh.
Karena Nabi Yusuf menolak dan memilih pergi, Zulaikha pun menggoda dengan menarik bajunya dari belakang hingga robek.
Lalu Zulaikha mengadu kepada suaminya dan menyebut bahwa Yusuflah yang telah menggodanya.
Namun, karena adanya seorang saksi serta bukti menunjukkan bukan Yusuf yang menggoda Zulaikha, maka Yusuf tak jadi dihukum.
(*)