Find Us On Social Media :

Timur Tengah Memanas, AS Luncurkan Serangan Udara ke Suriah dengan Pesawat Tempur hingga Helikopter Serang, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

By Tatik Ariyani, Jumat, 26 Agustus 2022 | 10:59 WIB

Ilustrasi - Tentara AS

Intisari-Online.com - Suasana di Timur Tengah kembali memanas dengan adanya saling serang antara pasukan dua negara ini.

Pada hari Selasa, Presiden Joe Biden memerintahkan serangan udara terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Deir ez-Zor, Suriah.

Serangan udara tersebut menargetkan "fasilitas infrastruktur yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran," Kolonel Joe Buccino, juru bicara CENTCOM, mengatakan dalam pernyataan.

Seorang pejabat senior administrasi mengatakan kepada CNN bahwa Biden meminta opsi tanggapan awal pekan lalu.

Hal itu kemudian dibahas selama pertemuan keamanan nasional di Kantor Oval.

Melansir CNN, Kamis (25/8/2022), pada hari Senin, Biden diberi pengarahan tentang opsi tersebut oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Ketua Kepala Gabungan Jenderal Mark Milley, dan dia memerintahkan serangan setelah pengarahan itu, kata pejabat itu.

Iran telah mengutuk serangan udara AS.

Iran juga membantah berafiliasi dengan kelompok yang ditargetkan di lokasi itu dalam sebuah pernyataan yang mengutip juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani.

"Serangan AS terhadap infrastruktur dan rakyat Suriah merupakan pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial Suriah," kata pernyataan itu.

Tak berhenti sampai di situ, AS melakukan serangan udara tambahan yang menargetkan posisi musuh dan peluncur roket di dekat Deir ez-Zor di timur laut Suriah menyusul serangan roket ke pangkalan koalisi di wilayah yang melukai tiga tentara AS pada Rabu, menurut seorang pejabat AS.

Sejumlah pejuang musuh tewas dalam serangan itu, yang diluncurkan dari pesawat tempur AC-130, kata pejabat itu.

AS melancarkan serangan terbaru semalam sebagai tanggapan atas serangan roket terhadap dua pangkalan koalisi yang menampung pasukan AS di Suriah di mana tiga anggota layanan AS menderita luka ringan.