Find Us On Social Media :

Ahli Forensik Digital Temukan 5 Kejanggalan CCTV di Rumah Ferdy Sambo dan Sebut Sudah Melalui Hasil 'Editing'

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 23 Agustus 2022 | 08:00 WIB

Kejanggalan CCTV di Rumah Ferdy Sambo Versi Ahli Forensik Digital

Intisari-Online.com - Rekaman kamera CCTV dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J yang beredar di media massa dinilai sudah melalui proses penyuntingan.

Hal itu diungkap oleh ahli forensik digital Abimanyu Wahyuwidayat dalam program Kompas Petang di Kompas TV.

Lelaki yang kerap disapa Abah itu membeberkan hasil analisisnya terkait rangkaian rekaman kamera CCTV yang berada di rumah Irjen Ferdy Sambo.

1. Gambar mobil Sambo di garasi

Abimanyu mengatakan, tanda pertama yang nampak kalau rekaman kamera CCTV itu sudah disunting adalah dari 2 mobil yang terparkir di garasi rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Ini bukan analisa saya saja, masyarakat juga melihat logikanya, bahwa sekarang dilihat kendaraan yang warna hitam itu kendaraannya terkompres," ujar Abimanyu.

2. Label waktu berukuran kecil

Selain itu, hal yang membuat Abimanyu meyakini rekaman kamera CCTV itu sudah disunting adalah dari penunjuk waktu (time stamp).

"Silakan kita perhatikan dari time stamp-nya."

"Sangat kecil. Yang namanya time stamp CCTV harusnya sangat mudah bisa terbaca, tetapi saat ini kecil."

"Berarti time stamp-nya itu sudah editan. Dengan demikian sudah jelas hasil kamera yang di garasi itu editan," papar Abimanyu.

3. Format rekaman berbeda

Tanda lain yang memperlihatkan rekaman video dari kamera CCTV itu sudah diedit adalah dari format tampilan.

"Kemudian saat layar itu ditampilkan, itu formatnya 1:1. Padahal kalau layar CCTV biasanya 4:3 atau 16:9, lebar."

"Melebar, bukan kotak. Dengan demikian berarti ada area yang dipotong," ucap Abimanyu.

4. Sorot cahaya di garasi rumah Sambo

Menurut Abimanyu, hal lain yang menjadi sorotan adalah soal intensitas cahaya yang ditangkap kamera CCTV ketika istri Sambo, Putri Candrawathi, tiba dengan menggunakan mobil dari Magelang, Jawa Tengah.

Abimanyu mengatakan, di dalam tayangan itu terlihat cahaya yang tertangkap kamera CCTV cukup terang saat Putri tiba dan kemudian pergi kembali.

Sedangkan dalam rekaman selanjutnya yang memperlihatkan Putri sudah berganti baju dan kembali lagi ke rumah pribadinya, cahaya yang ditangkap oleh kamera CCTV sudah minim menandakan hari mulai gelap.

"Cahayanya sangat gelap, berarti sudah jadi malam."

"Nah daerah mana di Jakarta yang jam setengah 6 sore itu sudah gelap? Yang ada masih rada redup. Masih agak terang. Kita bicara CCTV lho," ucap Abimanyu.

"Bahwa yang namanya CCTV selalu diupayakan untuk menangkap intensitas lebih kuat. Jadi kalau ada perbedaan warna, cahaya apa segala, dia akan diupayakan mampu untuk lebih nyala. Karena dia ada automatic infrared."

"Ini yang demikian berarti bahwa menurut saya di situ sebetulnya jamnya itu sudah teredit," papar Abimanyu.

Akan tetapi, jeda yang tertulis di label waktu saat Putri tiba dan kembali lagi ke rumah pribadi itu masing-masing terjadi pada pukul 17.10 WIB dan 17.23 WIB.

Jadi hanya terpaut 10 menit. "Kalau kita telusuri lagi, tidak memungkinkan waktu 13 menit yang bersangkutan pergi kemudian kembali sudah berganti baju, untuk ngapain gitu pergi ganti baju?"

"Tapi sebetulnya ada suatu durasi yang lebih panjang yang dilakukan sesuatu gitu," ucap Abimanyu.

5. Keberadaan mobil istri Sambo

Abimanyu juga menyoroti soal keberadaan kendaraan yang ditumpangi oleh istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dalam rangkaian rekaman kamera CCTV di dekat lokasi kejadian.

Dia mempertanyakan mengapa mobil MPV berwarna hitam yang ditumpangi oleh Putri saat keluar dari rumah pribadinya tidak tertangkap di dalam rangkaian potongan rekaman CCTV.

"Pertanyaan saya, kan ada CCTV yang lain yang semua bisa menangkap yang kendaraannya FS bisa ditangkap, ambulans, kemudian kendaraan patroli juga bisa ditangkap."

"Masa kendaraannya PC tidak bisa ditangkap?".

Menurut Abimanyu hal itu yang menjadi kejanggalan dalam rangkaian rekaman kamera CCTV terkait kasus Brigadir J.

"Dia kan kalau keluar dari rumah kalau enggak ke kiri kan ke kanan."

"Misalnya ke kiri masuk ke jalur mana akhirnya lewat ke tempat-tempat yang lain yang tidak ada CCTV," ucap Abimanyu.

"Dan itu dari sebelum-sebelumnya dari kamera-kamera lain yang sudah kita lihat di tayangan rangkaian yang ini, harusnya itu ada, tetapi kenapa itu sampai tidak ada? Ini pertanyaan," sambung Abimanyu.

Baca Juga: 'Motifnya Sensitif Menjijikkan, Asosiasinya Mikir Semua,' Begini Jawaban Mahfud MD saat Ditanya Komisi III DPR Soal Isu LGBT dalam Kasus Ferdy Sambo

(*)