Find Us On Social Media :

Pekerjaan NATO Bertambah Lagi Gara-gara China, Angkatan Laut NATO Diharap Aktif di Indo-Pasifik Bersama Negara Mitra, Ada Apa?

By Tatik Ariyani, Minggu, 14 Agustus 2022 | 10:22 WIB

Ilutrasi pasukan NATO

Intisari-Online.com - Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan mendorong China melakukan latihan militer di sekitar Taiwan.

Di antara dampak latihan militer China yang sangat “provokatif dan mengancam” di sekitar Taiwan adalah meningkatnya kekhawatiran negara-negara NATO atas situasi keamanan di Indo-Pasifik.

NATO seharusnya berfokus terutama di Atlantik.

Namun kini, angkatan laut NATO diharapkan lebih terlihat dan aktif di Samudra Hindia dan Pasifik, bersama dengan "negara mitra" mereka seperti Australia dan Jepang.

NATO memiliki hubungan dengan "Mitra di Seluruh Dunia" dalam memastikan apa yang disebutnya "keamanan kooperatif."

“Mitra” Indo-Pasifik yang menonjol adalah Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Tentu saja, kekhawatiran NATO atas China bukanlah perkembangan baru.

Kekhawatiran NATO atas China bahkan terjadi sebelum invasi Ukraina oleh Rusia.

Melansir The EurAsian Times, Sabtu (13/8/2022), laporan NATO 2030: United for a New Era dengan jelas menyatakan bahwa “NATO harus mencurahkan lebih banyak waktu, sumber daya politik, dan tindakan untuk tantangan keamanan yang ditimbulkan oleh China—berdasarkan penilaian kemampuan nasionalnya, bobot ekonomi, dan tujuan ideologis yang dinyatakan para pemimpinnya.” Oleh karena itu, KTT NATO pada tahun 2021 dan 2022 memperhatikan tema ini.

Konsep Strategis 2022 yang diadopsi pada KTT Madrid, 29-30 Juni 2022 (NATO 2022 – Konsep strategis) secara resmi menetapkan China sebagai “tantangan sistemik” dan menunjukkan bagaimana “ambisi yang dinyatakan dan kebijakan koersif menantang kepentingan [NATO], keamanan dan nilai-nilai,” menambahkan “China tidak jelas dalam menerapkan modernisasi militernya dan strategi fusi militer-sipil yang diumumkan secara publik. Ia juga bekerja sama secara militer dengan Rusia.”

Kebetulan, kepentingan anggota NATO di Indo-Pasifik tidak hanya terwujud dalam kata-kata tetapi dalam tindakan.

Misalnya, pada tahun 2021, anggota NATO mengirim 21 kapal perang ke perairan Asia, di mana mereka melakukan operasi bersama dengan semua angkatan laut regional yang khawatir atas meningkatnya permusuhan China.