Find Us On Social Media :

Bak Jadi 'Kartu Sakti' Untuk Kaburkan Rencana Pembunuhan Brigadir J, Terkuak Skenario Ferdy Sambo Tinggalkan Jejak Ini, Hingga Seolah Rancang Adegan Baku Tembak Sebagai Penguatnya!

By Afif Khoirul M, Kamis, 11 Agustus 2022 | 07:15 WIB

Irjen Pol. Ferdy Sambo, ketika masih menjabat Kadiv Propam Polri.

Intisari-online.com  - Irjen Ferdy Sambo akhirnya ditetapkan oleh polisi sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Awalnya, kasus kematian Brigadir J pertama kali diungkap pihak kepolisian pada Senin (11/7/22).

Polisi mengatakan, Brigadir J adalah personel Bareskrim Polri yang diperbantukan di Propam sebagai sopir Ferdy Sambo.

Sedangkan, Bharada E merupakan anggota Brimob yang diperbantukan sebagai asisten pengawal pribadi Sambo.

Pada awalnya, polisi menyebut  Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Polisi menyebut, peristiwa ini bermula dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, istri Sambo.

Dalam keterangan terbaru dimuat Kompas.com, Rabu (10/8/22), rupanya justru Ferdy Sambo berperan merancang skenario baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J.

"Irjen Pol FS, menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah terjadi tembak-menembak, di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga," kata Kabareskrim, Polri Komjen Agus Andriyanto, Selasa (9/8).

Lalu, dalam kesempatan lain Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengungkap tak ada baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Sambo.

Fakta sesungguhnya, dia menyuruh Richard Eliezer, atau Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Kemudian, Sambo menembakkan pistol milik Brigadir J ke dinding rumahnya agar seolah terjadi baku tembak.

"Untuk membuat seolah terjadi baku tembak, saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik J ke dinding berkali-kali seolah telah terjadi penembakan," terang Sigit.