Tidak Melulu Kelainan, Keringat Darah Bisa Dipicu Oleh Depresi!

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Keluarnya darah menstruasi yang tidak melalui rahim juga menjadi kemungkinan untuk kasus ini. Penderita yang menglami juga rentan terkena dehidrasi.

Intisari-Online.com- Hematohidrosis atau biasa disebut juga hematidrosis merupakan kondisi di mana seseorang dapat berkeringat darah.

Kondisi ini sangat langka. Meski terkesan mengerikan, hematohidrosis belum terbukti membahayakan jiwa.

Penderita hematohidrosis akan mengeluarkan keringat darah, atau darah muncul dari pori-pori kulitnya, padahal tidak sedang terluka.

Kasus seperti ini sangat jarang terjadi, dan penyebab munculnya keluhan ini juga masih belum diketahui dengan jelas.

Baca Juga:Ternyata Begini Cara Baru Beli Kuota Internet Tanpa Bingung Masalah Registrasi dan Gonta-ganti Kartu

Salah satu kasus hematohidrosis yang pernah dilaporkan terjadi pada seorang anak perempuan di India.

Serangkaian pemeriksaan medis kemudian dilakukan untuk mendeteksi kelainan ini.

Namun, ternyata tidak ditemukan kelainan apa pun pada tubuh anak tersebut.

Dia juga tidak memiliki riwayat operasi, tidak terdapat riwayat hematohidrosis pada keluarga, dan memiliki siklus menstruasi yang normal.

Baca Juga:Brutal! 4 Keluarga Ini Lakukan Praktik Penyiksaan dan Pembunuhan Mengerikan

Penyebab hematohidrosis

Belum banyak informasi yang diketahui tentang hematohidrosis, karena langkanya penyakit ini.

Diduga, hematohidrosis disebabkan oleh pendarahan pada pembuluh darah kapiler yang mengalirkan darah ke kelenjar keringat.

Kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang terletak di jaringan tubuh.

Baca Juga:Beri Tahu Pasanganmu, Ini 9 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pria tentang Kondom

Fungsinya untuk membawa nutrisi penting ke seluruh tubuh.

Normalnya, tubuh memproduksi zat kimia seperti hormon kortisol dan adrenalin, untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi ancaman.

Keluarnya kortisol dan adrenalin membuat tubuh lebih berenergi dan waspada.

Namun pada penderita hematohidrosis, reaksi pertahanan diri ini memicu pecahnya kapiler.

Baca Juga:Ketika Sekelompok Punk Sengaja Menyuntikkan Virus HIV ke Tubuh Sendiri untuk Mendapatkan Kedamaian dan Kebebasan

Akibatnya, darah keluar melalui kelenjar keringat dari pembuluh darah yang pecah.

Hal ini kemungkinan bisa dipicu oleh tekanan darah tinggi, stres berat, tekanan emosional, atau kelelahan ekstrem.

Selain itu, ada faktor lain yang diduga menyebabkan hematohidrosis.

Yang pertama adalah keluarnya darah menstruasi bukan dari rahim.

Baca Juga:Inilah 8 Deretan Foto Aneh nan Bersejarah yang Berhasil Terekam Kamera

Yang kedua yakni psychogenic purpura, kondisi di mana terjadi pendarahan tiba-tiba tanpa luka atau memar.

Namun semua dugaan tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Gejala hematohidrosis Gejala hematohidrosis yang paling jelas adalah keluar keringat berupa darah dari pori-pori kulit.

Kondisi ini bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun, namun paling umum terjadi pada wajah.

Baca Juga:Mulai Diabetes Hingga Liver, Inilah Penyakit Berbahaya yang Dapat Dideteksi Lewat Tangan Anda

Darah juga bisa keluar dari lapisan mukosa, seperti dari mulut dan hidung.

Kulit di sekitar area yang mengeluarkan darah mungkin mengalami pembengkakan sementara.

Penderitanya juga bisa mengalami dehidrasi.

Meski terkesan mengerikan, hematohidrosis belum terbukti berbahaya.

Baca Juga:Begal Motor Tertangkap di Pasuruan, Warga yang Emosi Menyeretnya di Aspal hingga Kritis

Darah yang keluar akan berhenti dengan sendirinya.

Cara mengatasi hematohidrosis

Hematohidrosis tidak membahayakan jiwa.

Namun darah yang keluar dari permukaan kulit pasti sangat mengganggu dan memengaruhi penampilan.

Baca Juga:10 Sifat Tak Terduga yang Hanya Anda Temukan pada Orang Sangat Cerdas!

Selain itu, penderita hematohidrosis juga mungkin perlu melakukan serangkaian pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik dan penunjang berupa tes fungsi hati, ginjal, urine, USG, serta endoskopi.

Seperti dilansir laman Alodokter, jika ternyata hasil tes tidak menunjukkan adanya kelainan dan pasien memang sedang merasa stres, kemungkinan dokter akan menyarankan terapi untuk mengontrol stres agar hematohidrosis tidak muncul.

Untuk menghentikan pendarahan, dokter akan menangani faktor pemicunya, seperti stres atau tekanan darah tinggi.

Penderita hematohidrosis mungkin akan diberikan obat-obatan, antidepresan untuk meredakan depresi, atau obat-obatan untuk membantu pembekuan darah, dan atau, obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Hematohidrosis, Fenomena Keringat Darah")

Baca Juga:(Foto) 10 Potret Manis Ini Menunjukkan bahwa Waktu Boleh Berubah tapi Tidak dengan Kasih Sayang!

Artikel Terkait