Find Us On Social Media :

Kisah Horor Malam Pertama Raditya Dika-Annisa dan Misteri Hantu-hantu Manusia

By Ade Sulaeman, Senin, 7 Mei 2018 | 15:15 WIB

Intisari-Online.com – Malam pertama Raditya Dika dan Annisa Aziza yang baru menikah pada Sabtu (5/5/2018) diwarnai kisah horor.

Hal ini diketahui melalui postingan Instagram Story Dika (@raditya_dika) pada Senin (7/5/2018).

Dika menulis "Ini sumpah bukan setting-an. Gue enggak becanda Ini rumah gue memang agak aneh. Ini hari pertama Annisa mau tidur sini."

"Hanya kamar ini yang mati, tiba-tiba sekeringnya mati enggak bisa dinyalain," lanjut Dika sambil menunjukkan kamarnya yang gelap sementara lampu di ruangan lainnya tetap menyala.

Baca juga: Ternyata Begini Cara Baru Beli Kuota Internet Tanpa Bingung Masalah Registrasi dan Gonta-ganti Kartu

Dika sendiri diketahui beberapa kali membagikan pengalaman mistisnya melalui media sosial miliknya, khususnya yang terjadi di sekitar rumah yang ditinggalinya.

Namun, benarkah itu semua karena hantu? Atau pertanyaan sederhananya, percayakah Anda pada hantu?

Sebelum menjawab keduanya, simak ulasan tentang hantu-hantu manusia berikut ini.

--

Baca juga: Demi Guyuran Dolar, Para Tentara Bayaran AS Ini Rela Menyabung Nyawa dalam Perang Narkotika di Kolombia

Hantu menampakkan diri dalam bentuk manusia. Kehadirannya seperti udara, tidak bisa disentuh. Hantu manusia itu bersifat eter. la dapat dilihat dan juga didengar jika kehadirannya dibarengi suara-suara atau ucapan yang berarti.

Sebutlah hantu Dr. Harris, yang biasa berkunjung ke Perpustakaan Athenaeum setelah kematiannya.

Hantu Dr. Harris secara teratur dilihat oleh Hawthorne, seorang novelis terkenal Amerika Serikat, setiap kali berkunjung ke perpustakaan itu untuk melakukan studi dan riset. Hawthorne melihat Dr. Harris duduk di sebuah kursi tempat ia biasa duduk semasa masih hidup.

Di situ Dr. Harris biasa membaca Boston Post, surat kabar kesukaannya saat mengunjungi perpustakaan itu. Semula Hawthorne tidak menyadari kalau Dr. Harris yang duduk di kursi itu sudah meninggal dunia, sehingga hantu Dr. Harris dia anggap layaknya manusia biasa.

Ketika diberi tahu oleh salah seorang temannya kalau Dr. Harris sudah meninggal, Hawthorne terkejut. Hari demi hari ia makin penasaran, apalagi tak seorang pun yang mengenal Dr. Harris mengajak dokter itu bercakap-cakap.

Terang saja, sebab peraturan di perpustakaan tidak mengizinkan pengunjung saling berbicara. Bahkan sekeluar dari perpustakaan pun Dr. Harris sama sekali tidak mengobrol dengan orang lain, termasuk dengan teman-teman dekatnya semasa hidup.

Contoh lain yang juga menarik, yaitu hantu manusia abu-abu. Hantu itu muncul di zaman Ratu Anne dan zaman Victoria, juga di masa abad XX (1930 - 1960). Sejarawan dan kritikus teater, WJ. McQueen Pope, melihat hantu itu beberapa kali.

la lantas berusaha mencari tahu identitas orang yang hantunya terlihat bersosok "abu-abu" itu. Ternyata, itu hantu seorang aktor yang mengenakan busana abu-abu dalam adegan tertentu. Hantu itu terlihat di bangsal Teater Kerajaan di Drury Lane, London, selama lebih dari 200 tahun.

Hubungan yang begitu erat antara si aktor dan teater itu membuat pemunculannya masuk akal. Sering terjadi, apabila kita sangat dekat dengan seseorang, lempat, atau hal lain semasa hidup, roh kita akan mengunjungi orang atau tempat itu setelah kita meninggal.

Baca juga: Pria Ini Bocorkan 10 Alasan Kenapa Banyak Pria Bule Suka Wanita Indonesia

Keabadian roh merupakan prinsip yang tak bisa dipungkin. Hanya raga yang mati ketika roh pergi meninggalkannya. Memang benar, tak seorang pun tahu ke mana roh itu pergi dan bagaimana ia hidup, tapi keabadian roh merupakan prinsip dasar dari semua agama dan kepercayaan.

Hantu hanyalah penampakan  dari roh yang mendatangi seseorang, tempat, atau sesuatu yang berkaitan sangat erat dengannya selagi ia hidup.

Perlu diketahui, hantu berbeda dengan halusinasi. Ketika kita merasakan suatu objek tanpa ada rangsangan dari luar, itulah halusinasi. Halusinasi berkaitan dengan kondisi mental yang abnormal dari seseorang akibat beban perasaan dan emosi.

Bisa juga hanya satu macam emosi yang dominan, misalnya rasa takut, marah, atau cinta saja, tapi mungkin juga gabungan lebih dari satu emosi yang pada saat bersamaan bisa menimbulkan halusinasi.

Seorang ibu rumah tangga yang sedang cemas sering terbangun ketika mendengar suara perampok berjalan dari satu kamar ke kamar lain di koridor.

Dalam drama The Macbeth, karya Shakespeare, Macbeth membayangkan belati yang bernoda darah sebegitu nyata sehingga bayangan itu  menimbulkan halusinasi yang membuatnya ngeri.

Sebaliknya, ketika melihat hantu, ada hal yang objektif karena makhluk gaib itu juga bisa dilihat oleh orang lain dan terkadang muncul berulang kali tanpa kita inginkan.

Halusinasi murni bersifat subjektif dan tidak dapat diamati oleh orang lain yang ada di dekat individu yang mengalami halusinasi.Karena itu tidak perlu bingung membedakan mana hantu dan mana halusinasi.

Cobalah pahami kedua fenomena itu sendiri-sendiri karena keduanya memang berbeda.

Kita tutup perbincangan kita tentang hantu dengan kutipan, "Pertanyaan yang terus bergaung ialah apakah hantu itu ada. Menurut berbagai survei yang dilakukan oleh Society of Psychical Research (SPR) Inggris selama 100 tahun terakhir atau lebih, jawabannya hantu memang ada." (Tatik/24 Misteri Aneh di Dunia)

Baca juga: Catat! Inilah 7 Tanda Kita Sedang Berurusan Dengan Orang yang Berhati Jahat