Penulis
Intisari-Online.com – Berapa waktu tidur yang cukup untuk seseorang? Sebuah riset yang dilakukan Daniel J. Buysse dari Universitas Pittsburgh menguji 100 orang yang mengatakan cukup tidur dengan waktu 6 jam. Ternyata hanya 5 yang benar-benar sanggup. Dengan rata-rata 6 hingga 8 jam, semuanya kembali ke pribadi masing-masing.
Kemudian muncul orang-orang yang hanya membutuhkan tidur dengan waktu lebih cepat, bahkan di bawah 6 jam. Diantaranya mereka yang dikenal oleh dunia sebagai seorang tokoh penting. Berikut adalah 4 orang terkenal yang memiliki pola tidur tidak wajar.
1. Winston Churchill
Perdana Menteri Inggris yang dikenal melalui kepemimpinan dan strategi perangnya ini memiliki pola tidur yang tidak lazim apabila dibandingkan dengan kebiasaan orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Mason Currey di buku Daily Rituals: How Artists Work, Churchill seringkali tidur dengan waktu dua jam.
Karena itu ia bisa bekerja satu setengah hari setiap 24 jam. Tidurnya pun di malam hingga pagi hari hingga suatu saat ia mengadakan rapat perang saat sedang mandi.
2. Martha Stewart
Wanita ini dikenal sebagai pengusaha, penulis, dan pembawa acara televisi asal Amerika Serikat. Ia sendiri hanya perlu tidur empat jam setiap harinya. Akan tetapi Stewart merasa pola tidur ini terjadi karena kesibukannya.
3. Margaret Thacher
Sebagai wanita pertama yang menjadi Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher memberikan peningkatan ekonomi pada negaranya. Sir Bernard Ingham sebagai sekretaris Thatcher mengatakan ia hanya tidur tiga jam tiap malamnya.
Akan tetapi Ingham mengatakan bahwa Thatcher suka melakukan power nap secara sebentar dan tidak pernah bersamanya pada akhir minggu. Sehingga Ingham berasumsi tidurnya bisa lebih pada hari Sabtu atau Minggu.
4. Thomas Edison
Sebagai penemu bohlam, Edison pernah mengatakan bahwa tidur hanya membuang waktu kita. Ia hanya tidur selama tiga jam setiap malamnya. Akan tetapi ia dikatakan juga melakukan tidur sebentar-bentar. Kadang ia bekerja selama 72 jam berturut-turut.
(americanexpress.com/wsj.com)