Mencekam, Begini Situasi Mengerikannya Kawasan Taiwan Militer China Lakuka Latihan Militer, Sedangkan Militer Taiwan Sudah Bersiaga Memantaunya!

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrai - Kapal Selam Taiwan.

Intisari-online.com - Pagi, Minggu (7/8) sekitar 10 kapal angkatan laut China daratan dan Taiwan mengikuti garis tengah di tengah selat yang memisahkan kedua belah pihak, Reuters mengutip sumber yang mengetahui situasi tersebut.

Menurut sumber itu, kapal-kapal China berulang kali "terjepit" ke zona penyangga, sementara kapal-kapal Taipei tetap berada di dekatnya untuk memantau situasi.

Sumber itu mengatakan kedua pihak tetap menahan diri sejak angkatan laut daratan meluncurkan latihan besar-besaran di sekitar pulau Taiwan.

Pada (6/8), pejabat Taiwan, mengatakan bahwa kapal perang dan pesawat daratan sedang berlatih untuk menyerang pulau itu.

Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, telah membuat marah Beijing dan mengerahkan serangkaian tindakan balasan dan tekanan.

Taipei menuduh 14 pesawat dan 14 kapal perang Beijing menutup dan melewati garis tengah.

Latihan China dimulai pada(4/8) dan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir hari ini.

Komando Teater Timur militer Tiongkok mengatakan telah melakukan latihan laut dan udara di wilayah utara, barat daya, dan timur Taiwan untuk menguji kemampuannya menyerang di laut dan di darat.

Baca Juga: Bikin China Geram, Jejak Permusuhan Nancy Pelosi dengan China Rupanya Sudah Terekam Jelas dalam Foto Lebih dari 3 Dekade Silam Ini

Kekuatan Militer Taiwan

Dalam jumlah dana dan personel militer, jelas Taiwan sangat kerdil di hadapan China.

Taiwan memiliki sekitar 215.000 tentara dan anggaran pertahanan sebesar 12 miliar dollar AS (Rp176,8 triliun, kurs Rp 14.700/dollar AS).

Bandingkan dengan China, yang memiliki sekitar 2 juta personel dan didukung anggaran militer 178 miliar dollar AS (Rp 2,62 kuadriliun, kurs Rp14.700/dollar AS).

China juga memiliki senjata nuklir, dengan persenjataan mutakhir yang terus berkembang termasuk jet tempur canggih, dua kapal induk, dan banyak lagi yang sedang diproses.

Rudal mereka juga semakin banyak, beberapa di antaranya hipersonik yang ditempatkan di seberang Selat Taiwan, dan lebih dari 60 kapal selam termasuk kapal bertenaga nuklir.

Sementara itu sekitar 300 jet tempur Taiwan semuanya sudah beroperasi sejak 1990-an.

Angkatan lautnya di atas kertas juga kalah telak dari China.

Sebanyak dua dari empat kapal selam Taiwan sudah tua, dibuat pada 1940-an.

AFP memberitakan, kekuatan militer bukan jaminan kemenangan perang, seperti pemberontak yang berhasil membungkam pasukan NATO pimpinan AS di Afghanistan selama 20 tahun.

Jika perang lawan China, Taiwan tidak perlu mengimbanginya secara dana.

Dengan banyaknya negara Barat yang semakin enggan menjual barang-barang militer secara besar-besaran ke Taiwan agar tidak memicu kemarahan Beijing, mereka bisa mengembangkan sendiri industri senjata dalam negeri yang dinamis dan inovatif.

Rudal bisa dibuat dengan harga relatif murah, dibandingkan China yang invasinya akan memakan biaya sangat tinggi.

Artikel Terkait