Find Us On Social Media :

Padahal Taiwan yang Sedang Dalam Situasi Genting, AS Malah Sebut Akan Lindungi Filipina Jika Bentrok dengan China, Sengketa Masa Lalu Ini Jadi Pemicunya!

By Afif Khoirul M, Senin, 8 Agustus 2022 | 09:05 WIB

Filipina kembali dibuat berang oleh China setelah China kirim ratusan kapal mengepung Filipina, hubungan bilateral di ujung tanduk

Intisari-online.com - Selama pembicaraan dan pertemuan di Manila pada (6/8) di tengah meningkatnya ketegangan AS-China menyusul kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan bahwa perjanjian itu adalah Perjanjian pertahanan berusia 70 tahun dengan Filipina adalah sebuah jaminan pasti.

"Sebuah serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata, pesawat dan kapal umum Filipina akan memicu komitmen pertahanan bersama Amerika Serikat berdasarkan perjanjian itu," kata Blinken pada konferensi pers.

Filipina adalah teman, mitra, dan sekutu Amerika Serikat yang tak tergantikan.

Dalam sambutan pembukaan kepada Menteri Luar Negeri Blinken, Presiden Marcos mengatakan dia yakin perjalanan Pelosi "tidak meningkatkan intensitas" dari situasi yang sudah bergejolak di Selat Taiwan.

Filipina adalah hot spot dalam persaingan geopolitik antara AS dan China dan Presiden Marcos menghadapi kesulitan dan tantangan dalam menyeimbangkan hubungan antara kedua kekuatan.

Hubungan AS-Filipina telah diguncang oleh retorika "tinggi dan rendah" pendahulunya Rodrigo Duterte terhadap China dan retorika anti-Amerikanya yang terkenal, termasuk ancaman untuk menurunkan hubungan militer.

Baca Juga: Pantas Pesawat yang Ditumpangi Nancy Pelosi Sampai Pilih Jalan Memutar Daripada Lewat Laut China Selatan, Terungkap Begini Mencekamnya Situasi di Kawasan Taiwan Menejelang Kedatangannya!

Ancaman China Terhadap Filipina

Menurut Philippine Inquirer dan kantor berita Jepang Kyodo, pada akhir Mei, Filipina mulai menggunakan Subic Bay yang menghadap ke Laut Timur sebagai pangkalan angkatan laut.

Salah satu dari dua frigat berpeluru kendali Angkatan Laut Filipina dikerahkan di pangkalan baru itu pada akhir Mei, sekitar 30 tahun setelah Angkatan Laut AS menarik diri dari daerah strategis sekitar 80 kilometer timur Manila, barat.

Pangkalan tersebut terletak di sekitar 100 hektar lahan galangan kapal yang dibeli dan disewa oleh perusahaan AS Cerberus Capital Management LP.