Find Us On Social Media :

Peringatan 40 Tahun Meninggalnya Mao Zedong dan 'Galau'-nya Perasaan Rakyat China

By Ade Sulaeman, Minggu, 11 September 2016 | 17:00 WIB

Peringatan 40 Tahun Meninggalnya Mao Zedong dan 'Galau'-nya Perasaan Rakyat China

"Ada semacam amnesia yang diwajibkan negara perihal catatan sejarah asli Mao," kata Fei Ling Wang, pakar China di Institut Teknologi Georga

Kritik terhadap Mao pernah berujung pada pemecatan terhadap seorang pembawa acara televisi China tahun lalu.

Tapi memuji ideologinya juga berarti melecehkan wajah kapitalisme China yang dibawa Partai Komunis China dalam beberapa dekade terakhir.

Sejumlah penduduk China masih memuja Mao bak Tuhan, kata Li Yaxing, profesor Maoisme di Universitas Xiangtan, kampung halaman sang pemimpin besar itu.

"Tidak seorangpun sempurna. Bahkan Revolusi Kebudayaan adalah kesalahan yang dia buat dalam mencari bentuk sosialisme dengan karakter China," ujarnya.

Buat Dikotter, hubungan petinggi Partai Komunis China dengan Mao berada pada level personal.

Buat mereka kekacauan pada era Mao juga tercatat dalam sejarah keluarga.

"Kebanyakan pemimpin dan keluarga mereka terlibat menggulirkan Revolusi Kebudayaan, termasuk keluarga Xi Jinping," katanya.

"Semua petinggi partai berkepentingan bahwa sejarah tersebut tidak diutak-utik," imbuh Dikotter.

"Semua berkepentingan bahwa potret Mao tetap terpampang di dinding," katanya.

(kompas.com)