Find Us On Social Media :

Kate Yakin William Pasti Kembali

By Agus Surono, Jumat, 29 April 2011 | 14:21 WIB

Kate Yakin William Pasti Kembali

Delapan tahun pacaran seperti tanpa kejelasan, tapi Kate Middleton percaya diri, Pangeran William pasti akan menikahinya. Benar, Jumat, 29 April 2011, keduanya resmi menjadi suami-istri. Untuk pertama kali dalam 350 tahun, pewaris tahta Inggris menikah dengan rakyat biasa.

Kepercayaan diri Kate itu dibuktikan saat April 2007 ia mendapat telepon dari Pangeran William yang hampir lima tahun menjadi pacarnya. Pemutusan sepihak itu tak lantas membuatnya terpuruk. Saat itu Kate telah diperlakukan khusus dengan mendapat pengawalan dari pihak Istana selama 24 jam sehari. Lebih dari itu, ia sedang dalam puncak harapan untuk menerima pinangan. Kenyataannya, sang pangeran malah pergi, menerbangkan harapan Kate untuk dilamar.

Ada rumor bahwa William kembali kepada kekasih lamanya, Jessica (Jecca) Craig (kini 28), bahkan akan melamarnya. Dulu mereka pacaran saat William, setamat dari Eton College, menunggu waktu masuk ke St. Andrews. Keduanya pernah berlibur ke Afrika di ranch seluas 550 ha milik orangtua Jecca di Lewa Downs, Kenya. Selain Jecca, ada sederet perempuan cantik yang sebagian berdarah biru seperti Davina Duckworth-Chad yang sporty, Natalie Hicks-Lobbecke yang fasih berbahasa Prancis dan Jerman, Olivia Hunt si pirang-cerdas dengan tubuh bak peragawati, Arabella Musgrave yang humas perusahaan apparel ternama seperti Prada dan Gucci, Anna Sloan putri pemilik department store yang asal Nashville, Tennessee, AS, Carly Massy-Birch pacar pertama di St. Andrews, serta Rose Farquhar yang kemudian sekolah drama di New York dan menjadi penyanyi.

Merasa mengenal betul karakter William dan yakin bisa merebut kembali hatinya, Kate melakukan sesuatu. Ia harus memancing perhatian William. Ia harus membuatnya cemburu. Kate lalu bergabung dengan tim dayung perempuan The Sisterhood dan berlatih untuk mempersiapkan lomba menyeberangi Selat Inggris. Berkat kerja kerasnya, tubuhnya jadi ramping dan seksi. Di malam hari, bersama dengan Pippa, adik perempuannya, ia keluar-masuk klub malam London. Bergelayut di pundak banyak lelaki, ia pun dipacari beberapa bujangan ternama di kota itu.

Usaha Kate berhasil. William cemburu namun tak bisa berbuat apa-apa. Sebagai pelampiasannya ia keluyuran bersama teman-temannya. Pernah dalam satu malam di Maliki, tempat gaul favoritnya, ia menghabiskan sekitar Rp 15 juta untuk menenggak berbotol-botol Dom Perignon.

Itulah cerita di balik putusnya asmara William dan Kate di saat hubungan keduanya justru makin serius, diungkapkan oleh penulis Christopher Andersen kepada program televisi AS "Entertainment Tonight" menjelang terbitnya buku karya dia, William and Kate: A Royal Love Story, Desember 2010

Apa yang dialami Kate pada April 2007 bukanlah yang pertama. Menurut catatan wartawan Katie Nicholl, penulis buku The Making of a Royal Romance: William, Kate, and Harry - A Look Behind the Palace Walls (2011), William dan Kate pernah putus dua kali. Semuanya karena William. Namun akhirnya ia kembali kepada Kate. William selalu kembali.

Ketika wawancara setelah keduanya resmi bertunangan, 16 November 2010, dan disinggung soal peristiwa April 2007 itu, William berkomentar diplomatis, "Ya, kami pisah sebentar. Masing-masing ke jalan berbeda untuk mencari pengalaman baru. Itu sangat mendewasakan kami. Ada ruang buat sendiri walau sesaat, dan rupanya itu bagus buat kelanjutan hubungan ini."

Komentar Kate lebih lugas, "Saya sedih sekali. Tapi pengalaman itu membuat saya menjadi lebih kuat. Ternyata saya bisa melakukan sesuatu yang tidak terduga. Sungguh pengalaman amat berharga."

Delapan tahun hubungan diwarnai putus-sambung telah menguji keduanya. Jika benar William yang selalu menghendaki putus, Kate telah membuktikan kesetiaan dan kesabaran. Benar sebutan media, "Waity Katie", untuk menggambarkan ketabahan perempuan yang lima bulan lebih tua daripada pacarnya itu untuk menunggu. Sekaligus bukti bahwa dia pasangan yang tepat.

Catherine Elizabeth Middleton, lahir di Reading, Berkshire, Inggris bagian tenggara, 9 Januari 1982, sebagai sulung dari tiga bersaudara. Kedua adiknya adalah Philippa (Pippa) Charlotte dan James William. Ibunya, Carole Elizabeth Goldsmith (sekarang 56 tahun), mantan pramugari, dan ayahnya, Michael Francis Middleton (sekarang 62 tahun), pernah menjadi ahli lalu-lintas udara dan kemudian menjadi pramugara. Keduanya bekerja untuk British Airways. Belakangan mereka mengelola perusahaan penyedia barang keperluan pesta dan pernak-perniknya.

Tak ada darah biru mengalir di dalam keluarga ini. Kalau dirunut, nenek moyang mereka berkecimpung di pertambangan batu bara. Meski begitu, keluarga kelas menengah itu bukanlah jenis yang norak atau bangga berlebihan menjadi bagian keluarga besar Buckingham. Carole dan Michael sejak awal anaknya pacaran dengan William menyikapi dengan biasa-biasa saja. Menerima kunjungan William dengan cara biasa, seperti halnya beberapa pengusaha kafe dan toko di lingkungan mereka yang juga acap disinggahi William dan Kate. Ketika seorang teman bertanya kepada William dan Kate siapa lebih beruntung, dengan percaya diri Kate menunjuk William, "Dia harus bersyukur karena bisa pacaran dengan saya, hahaha ...."

Kate masuk ke St. Andrews setelah tamat dari Marlborough College. Ia mahasiswi jurusan Sejarah Seni angkatan 2001, seangkatan dengan William Arthur Philip Louis sebelum pindah ke jurusan Geografi. Mereka tinggal di asrama yang sama.

Sang pangeran mulai tertarik ketika di semester dua ada peragaan busana dengan salah satu peragawatinya Kate Middleton. Memperagakan gaun tipis hingga lingerie-nya menerawang, menyebabkan Pangeran William yang duduk di kursi kehormatan lantaran keluarganya menyumbang 350 ponsterling untuk acara itu, terbengong-bengong. "Kate's hot!" ia berseru kepada temannya, Fergus Boyd.

Tapi keduanya belum pacaran. Menurut Catherine Ostler dari MailOnline, saat itu William dekat dengan Carly Massy-Birch, dan Kate masih berstatus pacar Rupert Finch, mahasiswa Fakultas Hukum seniornya. Di Marlborough dulu, Kate mengenal cinta pertama dengan Willem Marx.

Baru di tahun kedualah Kate - William resmi pacaran. Grafik hubungan naik-turun sampai mereka sama-sama lulus pada 23 Juni 2005. Kate memulai pekerjaan di Jigsaw, dan belakangan tertarik pada fotografi, sedangkan William masuk akademi militer sampai tamat pada 15 Desember 2006 lalu bergabung dengan AU-Inggris.

Kate mulai mendapat perhatian publik. Penampilannya yang selalu fashionable memberinya gelar berbusana terbaik dari banyak majalah maupun organisasi. Meski bukan dari golongan bangsawan, dia dianggap menampilkan kecantikan asli Inggris. Dibandingkan dengan Putri Diana yang meninggal pada 31 Agustus 1997, Kate justru lebih klasik. Diana adalah ikon kecantikan modern yang cocok dengan aneka macam penampilan, Kate, dengan rambut panjang dan kecantikan alami, lebih mewakili citra perempuan klasik. Terkadang Kate yang orang biasa (commoner) malah terlihat lebih bangsawan daripada Diana yang ningrat.

Kepastian Kate menjadi calon pendamping William diketahui publik saat keduanya bertunangan pada 16 November 2010. Sebelumnya, saat berlibur ke Kenya, Oktober 2010, William melamar Kate sambil memberikan cincin safir oval 18 karat warna biru yang dikitari permata, bekas milik mendiang ibunya saat dipinang Pangeran Charles. Diam-diam William menyimpan cincin seharga AS 60.000 (Rp 540 juta) itu di antara tumpukan kaos kaki di dalam ranselnya, selama tiga minggu.

Sadar bahwa istrinya rakyat biasa, William tak menghendaki pernikahan yang terlalu mewah. Meski begitu, pihak Istana tetap merancang cinderamata seperti piring, cangkir, handuk kecil, dll., juga menerbitkan koin rancangan tim desain yang dipimpin Matthew Bonaccorsi. Kalau perkawinan bak dongeng Charles - Diana dulu mengundang 3.500 orang, William - Kate hanya membagi 1.900 undangan. Kalau dulu Charles - Diana menerima 6.000 kado, kali ini William - Kate meminta agar para undangan menyumbang untuk lembaga kemanusiaan yang mereka bina.

William juga mengundang teman masa kecil, mantan-mantan pacarnya, dan orang biasa. Kate mengundang John Haley, pemilik Old Boot Inn yang sering disinggahi keluarganya dan William untuk minum. Juga pasangan imigran asal India Chan dan Hash Shingadia, pemilik toko jajanan di Bucklebury di Reading yang sering didatangi William dan Kate untuk membeli permen Haribo serta es krim Vienetta. "Saya tanya kepada ayah Kate apakah saya boleh datang pakai sari, busana tradisional India, dia bilang boleh," kata Chan (42 tahun).

Pasangan berikut yang sempat kaget menerima undangan adalah Sue dan Martin Fidler, pemilik toko daging selama 30 tahun di kampung halaman Kate. Tak ketinggalan pula Ryan Naylor, tukang pos yang setia mengirimkan surat dan segala dokumen, karenanya telah menjadi sahabat keluarga Middleton.

Perkawinan William - Kate memang tidak akan semegah perkawinan ayahnya. Pemberkatan dilakukan oleh Dean of Westminster Pendeta Dr. John Hall, sementara Uskup Agung Canterbury Rowan Williams hanya akan menjadi selebran kedua. Tapi sebagai sebuah peristiwa, perkawinan 29 April itu tetap istimewa. Betapa orang Inggris akan bangga karena pertama kali dalam 350 tahun, sang pewaris tahta menikah dengan rakyat biasa. Mengingat telah sekian lama Pangeran Charles tidak kunjung bertahta karena Sang Ratu masih kuat, orang jadi berharap, lebih baik nanti tahta langsung diberikan kepada William.

Orang mulai mengenang perkawinan Charles - Diana yang ternyata hanya berlangsung 14 tahun (keduanya resmi pisah tahun 1995). Ketika kemudian Charles menikah lagi dengan Camilla, banyak orang kecewa karena sang putri tidak cantik. Maka kehadiran Kate Middleton seperti membangkitkan kembali kebanggaan rakyat Inggris akan calon ratu yang cantik, berpendidikan tinggi, dan percaya diri. Bagi mereka, kelak pasangan Raja William V - Ratu Catherine lebih tepat memimpin Inggris di abad ke-21 ini daripada pewaris urutan pertama.

Selamat menempuh hidup baru William - Kate!

(Sumber: Intisari)