Find Us On Social Media :

Disebut Sudah Bikin Dunia Darurat Persis Seperti Covid-19 oleh WHO, Ternyata Begini Kondisi Dunia saat Ini Ketika Cacar Monyet Sudah Mulai Masuk Indonesia

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 6 Agustus 2022 | 10:07 WIB

(Ilustrasi) Cacar Monyet

Intisari-Online.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (23/7/2022) menyatakan bahwa wabah cacar monyet masuk kategori darurat kesehatan global.

Pasalnya, virus cacar monyet sejauh ini telah menginfeksi ribuan orang di 74 negara.

Beberapa anggota parlemen dan wali kota di AS telah mengeluhkan tanggapan pemerintahan Biden terkait wabah cacar monyet.

Anggota DPR AS dari Parta Demokrat, Adam Schiff, menulis surat kepada Menteri Kesehatan AS yang memperingatkan bahwa pemerintah federal gagal mencapai respons yang diperlukan.

Perbedaan kondisi cacar monyet dengan Covid-19 adalah cacar monyet menyebar kalau sudah ada gejala. Kalau Covid-19 belum bergejala tapi sudah bisa menyebar.

Pusat wabah cacar monyet di AS adalah New York City, di mana sebagian besar kasus yang tercatat adalah pada pria yang berhubungan seks dengan pria.

Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan wabah cacar monyet telah menyebar dengan sangat cepat.

Ada pula risiko cacar monyet bisa mewabah ke berbagai belahan dunia, namun risiko penyebaran melalui pergerakan internasional tetap rendah.

Sementara itu melansir Kompas.com, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, saat ini sudah 76 negara yang melaporkan adanya kasus positif cacar monyet di dunia.

Namun, ada beberapa negara dekat Indonesia yang memang terpapar cacar monyet.

"Untuk saat ini sudah ada 76 negara. Negara terdekat yakni Singapura, Thailand, Filipina, dan Australia," ujar Syahril saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Dikutip dari Kemenkes, orang yang termasuk suspek yakni memiliki kondisi ruam akut (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan pada negara non-endemis.

Lebih jauh, di India, pemerintah meminta negara-negara bagian untuk melakukan "surveilans ketat" untuk virus cacar monyet. 

Langkah itu dilakukan menyusul penemuan kasus keempat cacar monyet pada seorang pria di ibu kota, Delhi, yang belum pernah melakukan perjalanan ke luar negeri.

Kemudian Thailand juga meningkatkan kewaspadaannya pada level nasional, menyusul deklarasi WHO.

Pada tanggal 19 Juli, hasil uji laboratorium mengonfirmasi bahwa seorang pria asal Nigeria yang dirawat di sebuah rumah sakit di Phuket terinfeksi cacar monyet.

Menurut Dr Tedros, kasus-kasus cacar monyet saat ini terkonsentrasi pada pria yang berhubungan dengan sesama jenis, khususnya mereka yang berhubungan seks dengan banyak orang.

Karena itu, negara-negara perlu melakukan serangkaian langkah yang melindungi kesehatan mereka serta hak asasi dan martabat.

“Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apapun,“ tegasnya.

Baca Juga: Dampaknya Dipastikan Lebih dari Perang Rusia-Ukraina, Dunia Disebut Akan Alami Situasi Genting Ini Jika Perang Antara China-Taiwan Pecah, Inilah Penyebabnya

(*)