Pantas Vladimir Putin Tetap Tenang Meski Digertak Seantero Eropa, Rupanya Hanya dengan 1 Langkah Ini, Ekonomi Negara Eropa Bisa Runtuh Kecuali Inggris, Ini Penyebabnya 

Mentari DP

Penulis

Rusia perlahan-lahan mengurangi jumlah gas yang dikirim ke Eropa.

Intisari-Online.com - Tidak hanya menyebabkan perang di Eropa, kiniRusia perlahan-lahan mengurangi jumlah gas yang dikirim ke Eropa.

Semua itu berkaitan dengan perang Rusia dan Ukraina.

Akibat dari sikap itu,harga bahan bakar dan energi di Inggris melonjak tajam.

Dan hal itumembuat beberapa ahli khawatir bahwa Inggris bahkan dapat menghadapi pemadaman listrik musim dingin ini.

Tetapi para ahli dari Universitas Yale di Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Inggris telah "proaktif" dalam merencanakan kehidupan tanpa gas Rusia.

Katanya prospek negara adidaya itu positif.

Jeffrey Sonnenfeld, Steven Tian, dan Michal Wyrebkowski menjelaskan mengapa tindakan yang diambil oleh Inggris akanmengurangiakibat kehilangan impor gas Rusia.

"Pemerintah Inggris telah sangat proaktif," ungkap Tian seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Jumat (9/8/2022).

"Mereka telah meminta jaringan energi untuk mempersiapkan risiko pemutusan gas."

"Pada saat yang sama, mereka telah menjelaskan bahwa mereka kemungkinan dapat mengakhiri impor gas Rusia lebih cepat dari yang dibayangkan siapa pun."

"Anda memiliki beberapa masalah jangka pendek, tetapimasalah jangka pendek itu dapat diatasi."

RupanyaCentrica di Inggris telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan Norwegia Equinor untuk mengirimkan gas tambahan, yaitu 1 miliar meter kubik gas setiap tahun selama tiga tahun ke depan.

Centrica dan Equinor mencapai kesepakatan mereka pada bulan Juni 2022, dan pasokan satu miliar meter kubik cukup untuk memanaskan 4,5 juta rumah tambahan di Inggris.

"Adapun Inggris sendiri, memiliki inter-konektor dengan jaringan gas Eropa, memiliki terminal gas alam cair dan Norwegia dekat sebagai penjual tersedia gas," tegasWyrebkowski.

"Sangat mungkin bagi Inggris untuk bertahan di musim dingin ini dan seterusnya, dan ketergantungan pada gas Rusia jelas lebih rendah daripada negara-negara seperti Bulgaria atau Jerman."

"Prospek untuk Inggris sebenarnya cukup bagus."

Sebelum invasi ke Ukraina, Inggris mengandalkan Rusia hanya untuk 4% gasnya, sementara Eropa lainnya mengimpor sekitar 40% dari Moskow.

Jerman kemungkinan akan menjadi yang paling terpengaruh oleh pemutusan gas.

Tidak heran Kanselir Olaf Scholz memperingatkan bahwa negaranya menghadapi reaksi berantai dari konsekuensi yang tak terduga jika Vladimir Putin memutus aliran gasnya.

Salah satunyaekonomi Jerman mungkin akan jatuh ke dalam resesi yang parah seperti yang terjadi setelah krisis keuangan pada tahun 2009.

Ada beberapa alasan bahwa Rusia bisa membuat ekonomi Eropa bermasalah jika mereka mau memotong pasokan gasnya.

Sebab Rusiamenjual proporsi gasnya yang lebih tinggi ke Eropa daripada yang dibeli Eropa dari Rusia.

Inilah yang menyebabkan masalah jangka panjang yang mengerikan di seluruh Eropa jikamereka melepaskan ketergantungan pada sumber energi Rusia.

Baca Juga: Main Aman danTak Mau Ikut Campur Konflik China dan Taiwan, Serta AkuiKebijakan 'Satu China', Rupanya Kerja Sama Indonesia dan Taiwan IniMalah Datangkan Uang Triliunan

Artikel Terkait