Penulis
Intisari-Online.com-Pada tahun 1906,Belle Gunnes, wanita berumur 46 tahunmemasang sebuah iklan untukmencari pasangan di pertanian La Porte.
Kemudian,Andrew Helgelien di usia49 tahun, menjawab iklan yangdipasang di sebuah koran berbahasa Norwegia,Minneapolis Tidendetersebut.
Menurutiklan, Belle sedang mencari investor sekaligus berpotensi menjalin hubungan lebih dengannya.
Pria dan wanita tersebut pun saling bertukar surat selama 18 bulan. Peluang bisnis berkembang menjadi janji untuk hidup bersama.
Dari surat-surat yang masih ada hingga saat ini, diketahui bahwa Belle menyatakan cinta kepada Andrew. Ia meminta Andrew untuk pindah dan hidup bersamanya. Namun, keinginan itu tertunda karena masalah keluarga.
Belle menyatakan dua keinginannya dengan jelas: Andrew harus membawa semua uangnya – tidak boleh meninggalkan sepeser pun – dan ia harus merahasiakan kepindahannya dari orang lain.
Dengan begitu, kehidupan baru mereka bisa menjadi kejutan bagi keluarga kedua belah pihak.
Setelah 1,5 tahun, pada 3 Januari 1908, Andrew akhirnya tiba di kediaman Belle.
Tiga hari kemudian, pasangan ini pergi ke bank lokal, di manaAndrew menukar tiga sertifikat deposit dengan uang sebanyak 2839 dollar AS saat itu.
Setelah mendapatkan uang, mereka pergi dari bank, dan itu terakhir kalinya Andrew terlihat masih hidup.
Setelah 18 bulan penuh rayuan, akhirnya Belle mendapatkan keinginannya: membunuh Andrew Helgelien dan mencuri uang pria tersebut.
Harold Schechter, penulis kisah kriminal, mengatakan bahwa Andrew merupakan satu dari korban-korban Belle.
Dalam buku terbarunyaHell’s Princess: The Mistery of Belle Gunness, Butcher of Men,Schechter memaparkan, Belle mencari pria-pria kesepian yang membalas iklannya, lalu membunuh, membantai, dan mengubur mereka di lahan pertanian miliknya demi uang.
Pada 1884,Belle menikahi penjaga keamanan toserba bernama Mads Ditley Anton Sorenson. Selama satu dekade selanjutnya, mereka hidup dengan beberapa anak adopsi.
Pasangan tersebut lalu membeli toko permen pada 1894, namun mereka mengalami kerugian.
Beberapa bulan kemudian, toko permen mereka terbakar. Kesengajaan diduga menjadi penyebabnya, namun tidak ada bukti kuat. Perusahaan asuransi pun memberikan mereka uang ganti rugi.
Begitu pun ketika rumah mereka terbakar enam tahun kemudian. Belle dan suaminya mendapat uang asuransi lagi. Diperkirakan, mereka mendapat 2000 dollar AS.
Anehnya, Sorenson meninggal akibat pendarahan otak di hari yang sama saat mereka menerima uang asuransi.
Berdasarkan keterangan sang istri, Sorenson baru saja pulang bekerja dengan keluhan rasa sakit di kepalanya. Belle mengatakan, ia memberikannya bubuk kina – obat sakit kepala yang ampuh pada masa tersebut – lalu menyiapkan makan malam. Saat kembali untuk mengecek suaminya, Sorenson ternyata sudah tak bernyawa.
Dokter menduga, apoteker salah memberikan obat kepada Belle – yakni morfin dan bukan bubuk kina. Akibat kematian Sorenson, Belle mendapatkan uang asuransi jiwa sebesar 5000 dollar AS saat itu.
Uangnya lalu digunakan Belle untuk membeli lahan pertanian La Porte, seluas 48 hektar, pada 1901. Tahun berikutnya, ia menikah dengan pria Norwegia bernama Peter Gunness.
Delapan bulan kemudian, Peter Gunness ditemukan mati dengan bagian belakang kepala yang hancur.
Belle, sambil menangis histeris, mengatakan kepada dokter bahwa penggiling daging jatuh ke atas kepala suaminya tersebutnya. Dengan tidak adanya bukti dan otopsi, kematian Peter ditetapkan sebagai kecelakaan.
Beberapa tahun kemudian, Belle mulai memasang iklan pribadi di koran. Cara tersebut berhasil, mengingat banyak pria yang tertarik dan mendatanginya.
George Berry datang dari Illinois dengan membawa uang tunai sebesar 1500 dollar AS. Christian Hilkven menjual pertaniannya dengan harga 2000 dollar AS, lalu mengunjungi Belle. Emil Tell juga datang ke La Porte dengan membawa 2000 dollar AS, sementara Ole Budsberg dan John Moe membawa 1000 dollar AS. Semua pria tersebut tidak pernah terlihat lagi setelahnya.
Pada 1907, Belle mempekerjakan seorang tukang kayu bernama Ray Lamphere. Mereka menjadi kekasih setelahnya. Namun, Belle mengusir Lamphere tanpa peringatan, saat Andrew Helgelien sampai ke rumahnya.
Terjadi pertengkaran besar dan Belle pun melaporkan Lamphere atas tuduhan kekerasan. Kepada para tetangga, Belle mengatakan bahwa Lamphere mengancam akan membakar pertanian dan membunuhnya.
Pada 27 April 1908, lahan pertanian Belle benar-benar terbakar.
Tiga anak asuhnya mati dalam kebakaran tersebut. Selain itu, ditemukan tubuh wanita tanpa kepala di sisa kobaran api, namun tidak ada yang bisa memastikan apakah itu milik Belle atau bukan.
Para pria lokal mencoba menggali pertanian untuk mencari kepala mayat tersebut. Namun, yang mereka temukan sangat mengejutkan.
Pada 3 Mei, warga melihat daging manusia, lengan, dan bagian tubuh lainnya yang sudah terpotong-potong. Diketahui bahwa itu milik Andrew Helgelien.
Saat menggali lebih lanjut, mereka menemukan tubuh membusuk lainnya. Bagian tubuhnya ditutupi oleh kain goni, sementara tangan dan kaki tersebar di sekitarnya.
Dua hari kemudian, nama Belle memenuhi surat kabar di negara tersebut. Orang-orang memanggilnya dengan julukan “Raksasa Indiana”, “Hantu La Porte”, “Nyonya dari Istana Kematian”, dan “Putri Neraka”.
Jumlah korbannya tidak jelas. Dua belas mayat ditemukan di sekitar lahan Belle. Namun, Guinness Book of World Records memperkirakan totalnya ada 28 korban. Mereka pun mencatat Belle sebagai “pembunuh modern dengan jumlah korban terbanyak”.