Find Us On Social Media :

Berumur 200 Tahun, Kerangka Manusia Langka Utuh di Lokasi Pertempuran Waterloo Ini Ditemukan Arkeolog di Selokan Bekas Rumah Sakit Lapangan, Diduga Milik Prajurit yang Bertempur

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 26 Juli 2022 | 09:20 WIB

Para arkeolog menemukan tulang manusia utuh dari bekas tempat pertempuran Waterloo.

Intisari-Online.com – Di lokasi Pertempuran Waterloo, para arkeolog dari organisasi nirlaba Waterloo Uncovered telah menemukan kerangka lengkap.

Tulang-tulang yang baru digali itu kemungkinan milik seorang tentara yang meninggal di tempat itu sekitar 200 tahun yang lalu.

Pertempuran yang mematikan itu terjadi di dekat Brussel pada tahun 1815, mengakhiri Perang Napoleon antara Prancis dan negara-negara Eropa lainnya.

Kemenangan yang menentukan itu memaksa Napoleon untuk turun takhta, dan menghabiskan sisa hidupnya di pengasingan.

Diperkirakan 20.000 orang tewas akibat PertempuranWaterloo, tetapi setelah asapnya hilang, para pencatut yang giat kemungkinan mengirim sisa-sisa ke Inggris untuk digiling menjadi pupuk, demikian menurut pernyataan.

Sementara yang lainnya di kuburan massal atau dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.

Di masa lalu, para peneliti menemukan banyak tulang dari kuda dan lengan dan kaki manusia yang diamputasi di medan perang, tetapi mereka hanya menemukan satu kerangka manusia utuh lainnya.

Tulang-tulang yang baru ditemukan itu berada di selokan pinggir jalan dekat rumah sakit lapangan sekutu utama, dikelilingi oleh kotak-kotak amunisi, limbah medis, dan tulang-tulang yang diamputasi.

“Kami tidak tahu apakah orang itu tewas dalam pertempuran dan mayatnya dibawa ke sini, atau apakah itu pasien yang meninggal di rumah sakit,” Tony Pollard, seorang arkeolog di Universitas Glasgow dan salah satu direktur proyek, ungkap Agence France-Presse (AFP).

Menemukan kerangka di dekat anggota badan yang diamputasi dan puing-puing lainnya menunjukkan ‘keadaan darurat’ rumah sakit lapangan selama konflik, kata Veronique Moulaert, seorang arkeolog dari Wallonia Heritage Agency.

Menurutnya, tentara yang tewas, anggota badan yang diamputasi, dan lainnya harus disapu ke parit terdekat dan dengan cepat dikuburkan dalam upaya putus asa untuk menahan penyebaran penyakit di sekitar rumah sakit.

Melansir Smithsonianmag, setelah dengan perlahan dan hati-hati membersihkan kotoran dari kerangka, para arkeolog akan membawanya ke Royal Belgian Institute of Natural Sciences di Brussels, tempat mereka akan mencuci tulang dan mempelajarinya di bawah mikroskop.