Find Us On Social Media :

Bukannya Bikin Rusia Nelangsa Malah Bikin Dunia Celaka, Pantas Rusia Tenang Saja Walau Dibombardir Sanksi Barat, Ini Alasan Dunia Justru Menderita Jika Rusia Diberi Sanksi

By Afif Khoirul M, Selasa, 26 Juli 2022 | 07:20 WIB

(Ilustrasi) Vladimir Putin - Rusia beri ancaman mengerikan kepada tentara bayaran Barat di Ukraina.

Intisari-online.com - Sejak invasi Rusia ke Ukraina, negeri beruang merah mendapatkan sanksi dari Barat.

Meski demikian, Rusia justru tetap tenang saja, dampaknya banyak negara-negara di dunia yang justru menderita.

Bahkan Rusia mengaku tetap tenang saja walau sanksi mereka tidak dicabut Barat.

Moskow tidak meminta sanksi dicabut, tetapi menyerukan negara-negara Barat untuk memperbaiki masalah yang mereka ciptakan di pasar pangan global, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada hari Rabu.

"Kami tidak meminta sanksi dicabut. Kami hanya mengembangkan ekonomi kami sekarang dengan mengandalkan mitra yang dapat diandalkan," kata Lavrov.

"Mengenai masalah pangan, rekan-rekan Barat kami harus menghilangkan hambatan yang mereka ciptakan sendiri," kata diplomat itu setelah berbicara dengan mitranya dari Mesir, Sameh Shoukry.

Dia mencatat bahwa Moskow tidak akan menyetujui perjanjian (22/7) tentang ekspor gandum Ukraina jika masalah pelepasan ekspor Rusia belum diselesaikan.

Moskow sekarang menunggu PBB untuk memenuhi janjinya dan membantu mencabut pembatasan yang menahan pengiriman biji-bijian Rusia.

Baca Juga: Dibanggakan Setinggi Langit oleh Vladimir Putin, Siapa Sangka 4 Rudal Jelajah Rusia Berhasil Ditembak Jatuh Pasukan Ukraina Hingga Hancur Terbakar

"Pembatasan itu telah mencegah perdagangan biji-bijian Rusia, termasuk penerimaan kapal kami ke pelabuhan asing dan kapal asing ke pelabuhan Rusia," kata Lavrov.

"Setelah menandatangani perjanjian di Istanbul atas inisiatif Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, dia mengajukan diri untuk berusaha menghapus pembatasan ilegal ini. Mari kita percaya bahwa dia akan berhasil."

Lavrov baru-baru ini menuduh Barat sengaja "diam" tentang dampak sanksi terhadap sektor ekspor Rusia.