Find Us On Social Media :

Mimpi Buruk Ganda Bagi AS, China dan Rusia Kembangkan Senjata Super Bertenaga Nuklir Sendiri yang Mampu Ciptakan Malapetaka Bagi AS

By Tatik Ariyani, Minggu, 24 Juli 2022 | 15:46 WIB

(ilustrasi) Vladimir Putin dan Xi Jinping

Intisari-Online.comRusia mengumumkan torpedo nuklir raksasa yang disebut 'Poseidon' pada 2010.

Senjata itu diklaim mampu menghantam kota-kota pesisir dan mendatangkan malapetaka dengan hulu ledak nuklirnya, memicu kekhawatiran di Amerika Serikat (AS).

Dalam apa yang bisa menjadi mimpi buruk lain bagi AS, China juga telah memutuskan untuk bergabung dengan klub dan membuat versi mini dari Poseidon Rusia.

Sebuah tim peneliti di Beijing baru-baru ini mengklaim telah menyelesaikan desain konseptual untuk reaktor nuklir kompak dan murah yang akan mendorong sekumpulan torpedo melintasi Samudra Pasifik dalam waktu sekitar seminggu, South China Morning Post melaporkan.

Melansir The EurAsian Times, Sabtu (23/7/2022), pernyataan tersebut dibuat dalam laporan peer-review Journal of Unmanned Undersea Systems, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh kontraktor angkatan laut terbesar di China, China Shipbuilding Industry Corporation.

Para peneliti China dilaporkan mengusulkan untuk mengembangkan versi miniatur kapal selam otonom Poseidon Rusia, drone bawah air pertama yang diketahui digerakkan oleh energi nuklir.

Setelah dikembangkan, torpedo China ini mungkin dapat mencapai target Amerika dengan melintasi Pasifik dalam waktu lebih dari seminggu tanpa terdeteksi dalam perjalanannya.

Sementara itu, Poseidon Rusia menjadi fokus tahun ini ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengaktifkan kekuatan nuklir strategisnya dan mengancam akan melakukan serangan nuklir.

Sistem mega-weapon bawah air ini menjadi senjata pilihan jika Rusia memilih untuk meluncurkan serangan nuklir.

Poseidon adalah Torpedo Otonom Bersenjata Nuklir Bertenaga Nuklir Antarbenua.

Meskipun lebih lambat dari ICBM, itu mungkin tak terbendung dan menjadi senjata strategis paling tangguh Rusia.

China, bagaimanapun, mempertahankan bahwa torpedo mini mereka akan berbeda dari Rusia.

Baca Juga: Bukan Joe Biden, China Langsung Panas Ketika Sosok Ini Akan Kunjungi Taiwan, Hingga Tak Segan-segan Kerahkan Pasukan Militernya