Find Us On Social Media :

Disebut-Sebut Sebagai Negara Netral Selama 500 Tahun, Mengapa Mendadak Swiss Justru Makin Merapat dengan Organisasi NATO, Benarkah Ketakutan Dengan Rusia ?

By Afif Khoirul M, Minggu, 17 Juli 2022 | 17:57 WIB

Ilustrasi - Tentara Swiss.

Intisari-online.com - Sebagian besar orang Swiss yang disurvei mengatakan mereka mendukung negara itu "semakin dekat" dengan aliansi militer NATO.

Meskipun persentase responden yang mendukung netralitas tetap tinggi.

Swiss, sebuah negara yang terletak di Eropa Barat-Tengah, memiliki lebih dari 500 tahun netralitas.

Tetapi survei baru-baru ini menunjukkan bahwa sikap ini bukan lagi cara terbaik untuk memastikan keamanan nasional, menurut Daily Mail.

Semakin banyak orang Swiss berpikir pemerintah harus meningkatkan pengeluaran pertahanan, mempertahankan tentara bersenjata lengkap dan menjalin hubungan lebih dekat dengan NATO.

52% responden mengatakan mereka mendukung Swiss bergerak lebih dekat ke NATO, meskipun hanya 27% yang benar-benar ingin Swiss bergabung dengan NATO.

Secara keseluruhan, persentase Swiss yang mendukung sikap netral negara itu tetap tinggi, sebesar 89%, turun 7% dari survei enam bulan lalu.

Survei baru, yang dilakukan oleh Akademi Militer dan Pusat Penelitian Keamanan Swiss, mensurvei 1.000 orang antara Mei dan Juni.

Baca Juga: Jadi Buronan Seantero Negeri Karena Dianggap Tak Becus Pimpin Negara Hingga Sebabkan Kebangrutan Sri Lanka, Kenapa Presiden Sri Lanka Pilih Kabur ke Singapura ?

Menurut survei yang sama, 74% orang Swiss mendukung negara membangun tentara bersenjata lengkap.

Swiss merupakan salah satu negara Eropa dengan kekuatan cadangan terbesar dan masih menerapkan wajib militer.

Tetapi pasukan tetap Swiss berukuran sedang, dengan pesawat, tank, dan kendaraan lapis baja yang sudah ketinggalan zaman.