Wanita Terkaya yang Dikenal Karena Kesalehan dan Kebajikannya, Inilah Kisah Mihrimah Sultan dari Kesultanan Ottoman, yang Habiskan Kekayaannya untuk Amal dan Perbuatan Baik

K. Tatik Wardayati

Penulis

Intisari-Online.com – Cerdas dan demawan, putri Suleiman yang Agung, Mihrimah, meninkahi seorang wazir agung, menginspirasi Mimar Sinan, dan menasihati ayah dan saudara lelakinya dalam urusna negara.

Mihrimah Sultan adalah putri tercinta Sultan Suleiman yang Agung dan satu-satunya saudara perempuan dari kelima putranya dari Hurrem Sultan yang dicintainya.

Mihrimah sebenarnya memiliki saudara perempuan, Tasasiz Raziye Sultan, namun meninggal pada usia dini.

Namanya aalah Mihrimah, kadang-kadang dieja ‘Mihrumah’, yang berarti ‘matahari dan bulan’ dalam bahasa Farsi.

Surat-surat yang pernah ditulis oleh Mihrimah Sultan menunjukkan bahwa dia terpelajar dan disiplin, dia pintar, fasih, dan banyak membaca.

Seperti semua putri Kekaisaran, begitu mencapai usia pernikahan, maka seorang pelamar yang cocok dengan masa depan cerah dipilih untuk putri satu-satunya sultan, yaitu Rustem Pasha, gubernur Diyarbakir.

Pernikahan glamor mereka berlangsung pada tahun 1539.

Rustem Pasha adalah salah satu tokoh terkaya dalam sejarah Kekaisaran Ottoman.

Ada sebuah buku yang mencatat seluruh kekayaannya yang dipamerkan di Istana Topkap.

Dia berpendidikan baik dan memiliki minat yang besar untuk menulis sejarah Ottoman.

Perpustakaannya yang indah berisikan lebih dari 5.000 karya sastra, namun dia tidak menyukai puisi dan tidak menyukai penyair, karena sering disindir, berhematnya dianggap karena kikir.

Setelah menikah dengan Mihrimah, Rustem Pasha menjadi wazir agung Sultan pada usia 44 tahun.

Menjabat dua periode dan menjadi wazir terlama, dia membuktikan dirinya dengan kecerdasan dan ketekunannya.

Layaknya seorang demokrat, dia bekerja secara mandiri, bahkan Sultan tidak ikut campur dalam urusannya.

Keluhan ini menyebabkan kecemburan dan meningkatkan jumlah musuh, lalu dia meninggal pada tahun 1561.

Mihrimah Sultan bukanlah representasi kecantikan konvensional, namun pesonanya terletak pada kecerdasannya yang luar dan sifatnya yang baik, itulah cara dia bergaul dengan baik dengan Rustem Pasha yang kecemburuannya diketahui oleh semua orang.

Tak lama setelah pernikahannya, dia mengalami kondisi seperti rheumatoid dan menghabiskan sebagian besar hidupnya berurusan dengan penyakit itu.

Dia kemudian melahirkan seorang anak laki-laki dan perempuan.

Mihrimah Sultan sangat dicintai oleh ayahnya yang menghargai pendapatnya, melansir Daily Sabah.

Setelah kematian ibunya pada tahun 1558, dia menjadi penasihat Sultan, bertindak dalam kapasitas ‘Valide Sultan’ (Ibu Ratu).

Sepanjang hidupnya, dia memiliki suara dalam banyak urusan negara, bahkan mendorong ayahnya untuk memulai kampanye ke Malta dengan membangun 400 kapal dengan biaya sendiri.

Surat ucapan selamatnya kepaa Raja Polandia atas aksesnya ke takhta sampai hari ini tersimpan di arsip Polandia.

Dia terus bertindak sebagai penasihat saudaranya Sultan Semin II, yang naik takhta setelah kematian ayah mereka pada tahun 1566.

Like mother like daughter, Mihrimah dikenal karena kesalehan dan kebajikannya, mirip dengan ibunya.

Dia adalah wanita terkaya, sering meminjamkan uang ke perbendaharaan dan menghabiskan kekayaannya untuk amal dan perbuatan baik.

Orang-orang miskin yang dibantunya adalah mayoritas dari mereka yang berduka atas kematiannya.

Perbaikan ‘Ayn Zubaydah, mata air di Makkah, pendirian yayasan untuk memasok besi tempa ke angkatan laut termasuk kontribusi Mihrimah Sultan ke Kekaisaran.

Fondasi paling terkenal Mihrimah Sultan adalah dua kompleks masjid di Istanbul yang menyandang namanya.

Dia menugaskan kepala arsitek ayahnya, Sinan, untuk membangunnya di dua pintu masuk Istanbul, satu di seberang dermaga skudar dan yang lainnya di Edirnekapi, di tembok barat kota tua, di atas tujuh bukit tertinggi di Istanbul.

Kompleks masjid menara kembar di sküdar, sebuah landmark terkemuka, terdiri dari masjid, madrasah, dapur umum untuk memberi makan orang miskin, klinik, dan sekolah dasar.

Kecuali masjid, sekolah dasar, perpustakaan, dan madrasah saat ini digunakan sebagai klinik rawat jalan.

Masjid di Edirnekapı terdiri dari air mancur, madrasah, dan hammam. Tidak seperti namanya, ia memiliki menara tunggal.

Namun, Masjid mengalami kerusakan selama gempa 1714, 1894 dan 1999.

Penyair Turki Rıza Tevfik Bölükbaşı mengunjungi Masjid Sultan Mihrimah selama Perang Dunia I dan setelah melihatnya dalam reruntuhan, ia menulis puisi yang menyayat hati.

Puisi tersebut, salah satu karya terbaik Bölükba, menyentuh hati banyak orang, yang mengarah pada keputusan untuk merestorasi masjid.

Sementara masjid pertama kali dibangun dalam tiga tahun, butuh 12 tahun untuk memulihkannya. Masjid tersebut baru dibuka kembali untuk umum baru-baru ini.

Ketika Mihrimah Sultan meninggal di Istanbul pada tahun 1578, dia dimakamkan di makam ayahnya daripada di salah satu masjid yang dia bangun.

Baca Juga: Kisah Putri Terakhir Kekaisaran Ottoman Niloufer Khanum Farhat, Rindunya akan Kehadiran Seorang Anak Jadikan Dirinya ‘Bertopeng’ Hidup Glamor, Ini pun Digunakannya untuk Kegiatan Filantropi

Baca Juga: Kisah Tragis Permaisuri Cantik Gulbahar Mahidevran Sultan, Selir Utama Kekaisaran Ottoman yang Dibayangi-bayangi Selir Lain, Anak dan Cucunya Dieksekusi Karena Merasa Takhta Kekaisaran Terancam

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait