Find Us On Social Media :

Kisah Putri Terakhir Kekaisaran Ottoman Niloufer Khanum Farhat, Rindunya akan Kehadiran Seorang Anak Jadikan Dirinya ‘Bertopeng’ Hidup Glamor, Ini pun Digunakannya untuk Kegiatan Filantropi

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 22 Mei 2022 | 19:00 WIB

Putri Niloufer Khanum Farhat, kerinduan akan seorang anak membuatnya lari kehidupan glamor.

Intisari-Online.comPutri Niloufer Khanum Farhat, lahir pada 4 Januari 1916 di Istana Goztepe di Istanbul, Turki.

Dia merupakan salah satu putri terakhir dari Kekaisaran Ottoman.

Orangtuanya adalah Damad Moralizada Salar ud-din Bey dan Adile Sultan, putri ehzade Mehmed Selahediin, putra Sultan Murad V.

Ketika Perang Dunia Pertama berakhir, Kekaisaran Ottoman berakhir dengan Royals diasingkan dari Turki dan menetap di Prancis.

Ayah Putri Niloufer meninggal ketika dia baru berusia dua tahun.

Posisi dan kekayaannya tidak besar, tetapi keberuntungannya berubah secara dramatis dalam semalam ketika orang terkaya di dunia, Nawab Mir Osman Ali Khan, Nizam dari Hyderabad, melamarnya untuk putra keduanya Pangeran Moazzam Jah.

Dia menikah pada usia muda, 15, menjadikan dia anggota kerajaan terkaya di dunia.

Dia melakukan perjalanan ke India, di mana budaya yang sama sekali berbeda menunggunya.

Dia kemudian belajar memakai saree dan belajar bergerak dalam masyarakat Hyderabadi.

Dia kemudian disebut ‘Kohinoor dari Hyderabad’ dan dianggap sebagai wanita paling cantik di dunia.

Ketika tahun-tahun berlalu dan kegembiraan awal karena baru menikah menjadi gaya hidup mewah dengan suami yang penyayang mulai mereda, kenyataan suram mulai menyingsingnya.

Sayangnya, Putri Niloufer tidak memiliki anak.