Penulis
Intisari-Online.com- Pada tahun 2019, ada sebuah penelitian yang menggunakan DNA kuno yang menulis ulang sejarah genetik dua bangsa kuno; Hindu dan Yahudi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dua peradaban agama mereka merupakan hasil dari migrasi etnis kuno.
Etnis kuno tersebut ke Tanah India (untuk Hindu), dan ke komunitas Yahudi diaspora (untuk Yahudi).
Pertama orang Hindu.
Menurut Tony Joseph, penulis “India awak”, kaum nasionalis Hindu percaya bahwa sumber peradaban India berasal dari orang-orang Arya.
Orang Arya merupakan suku nomaden penunggang kuda yang menyusun teks agama Hindu tertua, Weda.
Orang-orang Arya, menurut mereka, menyebarkandan mengenalkan bahasa Indo-Eropa ke sebagian besar Asia dan Eropa.
Teori "Ke Luar dari India"
Banyak sarjana India mempertanyakan seputar teori "keluar dari India", dengan alasan bahwa penutur bahasa Indo-Eropa - atau Arya - hanyalah salah satu dari banyak aliran migran prasejarah yang datang ke India setelah penurunan peradaban Harappa (atau Lembah Indus) yang jauh lebih awal.
Umat Hindu sayap kanan percaya bahwa peradaban Harappa juga merupakan peradaban Arya atau Veda.
Tetapi tidak ada bahasa mereka yang berhasil dimengerti, jadi tidak ada yang tahu bahasa apa yang mereka gunakan.
Sekarang studi yang menggunakan DNA kuno telah menulis ulang sejarah dunia.
Dari penelitian itu juga terkuak penemuan menarik - terutama bagi masyarakat Hindu dan Yahudi.
Studi yang dipimpin oleh ahli genetika David Reich dari Harvard University, yang juga telah mempelajari evolusi genetik orang-orang Yahudi, diterbitkan pada bulan Maret 2018 dan ditulis oleh 92 orang dari seluruh dunia.
Banyak dari mereka nama-nama terkemuka dalam berbagai disiplin ilmu seperti genetika, sejarah, arkeologi, dan antropologi.
Studi tersebut menunjukkan bahwa dalam 8.000 tahun terakhir ada dua migrasi besar ke India, bukan ke luar dari India.
Yang pertama berasal dari wilayah Zagros di barat daya Iran yang mengenalkan pertanian dan penggembala, ke India.
Genetik India
Studi genetik mengungkap lebih banyak migrasi ke India, seperti yang dilakukan oleh penutur bahasa Austro-Asiatik yang berasal dari Asia Tenggara.
Jadi populasi India terdiri dari sejumlah lapisan berbeda yang ditambahkan pada waktu yang berbeda.
Seperti yang ditulis Tony Joseph dalam bukunya “Early Indians '', penduduk India seperti pizza, dengan orang 'India awal' yang menjadi fondasinya.
Meskipun dasarnya tipis di beberapa tempat dan lebih tebal di tempat lain, penelitian menunjukkan bahwa 50% hingga 65% keturunan genetik hampir semua orang India berasal dari 'India awal' ini.
Awalnya datang peradaban Harappa, kemudian datanglah penutur bahasa Austro-Asiatic, Tibeto-Burman dan Indo-Eropa atau Arya, yang semuanya menemukan jalan mereka ke anak benua itu nantinya.
Nasionalis Hindu tidak mengakui bahwa Arya bukanlah penghuni pertama India; dan bahwa peradaban Harappa sudah ada jauh sebelum kedatangan mereka.
Karena itu berarti mengakui bahwa Arya atau budaya Veda mereka bukanlah sumber tunggal peradaban India.
Ide pencampuran kelompok populasi yang berbeda tidak menarik bagi Hindu Ortodoks dan nasionalis Hindu karena mereka menjunjungi kemurnian ras.
Leluhur OrangYahudi
Orang-orang Yahudi mulanya berasal sekitar dari 2500 tahun sejak pembuangan di Babilonia.
Apakah semua orang Yahudi saat ini benar-benar keturunan biologis orang Yahudi yang mendiami Tanah Israel 3.000 tahun yang lalu?
Jawabannya yakni ya dan tidak.
Analisis genetika baru mendukung catatan sejarah orang Yahudi Timur Tengah yang menetap di Afrika Utara selama Zaman Kuno Klasik, secara aktif melakukan dakwah dan menikahi penduduk lokal.
Dan, dalam prosesnya, membentuk populasi berbeda yang kemudian sebagian besar tetap utuh selama lebih dari 1500 tahun.
Studi ini dipublikasikan secara online 6 Agustus 2012 diProsidingNational Academy of Sciences.
"Temuan baru kami mendefinisikan orang Yahudi Afrika Utara, dan meningkatkan kasus dasar biologis untuk Yahudi," kata pemimpin studi Harry Ostrer, MD, profesor patologi, genetika dan pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas Yeshiva Albert Einstein.
Namun, seperti yang diketahui oleh siapa pun yang pernah mengunjungi Israel saat ini, orang Yahudi punya banyak corak dan penampilan.
Hal ini karena bahkan di diaspora, dan bahkan bertentangan dengan keinginan otoritas agama yang berkuasa.
Orang Yahudi diam-diam telah menyambut orang yang pindah agama ke dalam komunitas Yahudi, bahkan bertentangan dengan aturan formal para rabi abad pertengahan.
Itulah sebabnya kebanyakan orang Yahudi di lokasi geografis yang berbeda cenderung terlihat serupa dengan mayoritas lokal setelah beberapa generasi.
Pesan nyatapenelitian ini bahwa orang Yahudi telah menciptakan peradaban yang tahan lama dari berbagai keturunan etnis dan ras serta sejarah nasional.
Kejeniusan peradaban Yahudi selama periode terbaiknya adalah inklusi.
Persatuan dalam keragaman adalah tema sentral dari susunan sejarah genetik orang-orang Yahudi.
(*)