Find Us On Social Media :

Babarsari Memanas, Bentrok Kelompok Melanesia dan AMKEI Bikin Daerah Itu Jadi Selayaknya 'Gotham City' Sampai Pedang Samurai Dipakai, Bagaimana Awal Mulanya?

By May N, Selasa, 5 Juli 2022 | 08:24 WIB

Sepeda motor dan ruko yang rusak dampak kerusuhan di Babarsari, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Intisari - Online.com - Media sosial beberapa hari ini dihebohkan dengan video kerusuhan di Babarsari, Yogyakarta.

Video kerusuhan di Babarsari beredar di media sosial, tampak dalam video itu beberapa orang yang membawa senjata tajam.

Lantas bagaimana kronologi kerusuhan Babarsari sebenarnya?

Melansir Warta Kota, kerusuhan Senin 4 Juli 2022 lalu itu diduga awalnya karena korban salah sasaran.

Korban salah sasaran tersebut merupakan salah satu mahasiswa akhir di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.

Beredar juga surat pemberitahuan dari Pengurus Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA), yang beredar juga di grup-grup WhatsApp.

Surat tersebut menyatakan bahwa mahasiswa asal Papua yang menjadi korban salah sasaran dalam pertikaian yang terjadi antara AMKEI dan Melanesia pada Sabtu 1 Juli 2022 pada waktu Subuh di jalan Seturan dan Jambu Sari.

AMKEI adalah kelompok Angkatan Muda Kei, himpunan para pemuda Ambon asal Pulau Kei, Provinsi Maluku Tenggara.

“Salam sejahtera

Dihimbau untuk seluruh anak2 Nabire agar berhati-hati terutama daerah Polda DIY, Seturan dan Babarsari perihal keadaan sedang tidak kondusif.

Salah satu korban ialah anak Papua dari Timika (DIBRILIAN JORNES TAWARISI RUMBEWAS) tangan kanan terputus, tangan kiri tempurung tangan terpotong, kaki mengalami luka sayatan, Posisi terakhir korban sekarang berada di RS. JIH timur Polda DIY.

Terima kasih

TTD BPH Ipmanab Joglo “

Surat pemberitahuan itu juga menjelaskan kondisi mahasiswa yang cacat permanen akibat menjadi korban salah sasaran.

"Korban mengalami cacat permanen, yaitu tangan kanan terputus, tangan kiri tempurung tangan terpotong, kaki mengalami luka sayatan.

Posisi terakhir korban sekarang berada di RS JIH timur Polda DIY," isi dari pernyataan tersebut.

Surat pemberitahuan itu dikeluarkan oleh IPMAPA untuk seluruh paguyuban, mahasiswa, dan pelajar yang berasal dari Papua.

IPMAPA juga menuntut agar polisi segera menangkap pelaku penyerangan yang menyebabkan adanya korban salah sasaran.

"Dengan agenda meminta pertanggung jawaban polisi agar secepatnya menangkap pelaku salah sasaran yang mengakibatkan korban dari kami mahasiswa Papua. Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan. Terimakasih," demikian isi surat pemberitahuan tersebut.

Saat ini bagi warga yang ingin menuju ke arah Seturan, Babarsari, dan sekitarnya sebaiknya ditunda terlebih dahulu.

Pasalnya situasi masih kurang kondusif.

Ribut perkara karaoke

Kerusuhan yang pecah di Babarsari, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta menyebabkan sejumlah ruko dan kendaraan bermotor rusak.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yuliyanto, mengatakan ada tiga kelompok yang terlibat dalam kericuhan ini.

Dua di antaranya adalah yang terlibat keributan di sebuah tempat karaoke pada Sabtu (2/7/2022).

Pemicunya adalah salah satu kelompok baru saja selesai lakukan karaoke di tempat hiburan itu.

Kasir karaoke kemudian bertanya terkait uang pembayaran.

"Di situ kemudian setelah selesai (karaoke) ditanya oleh kasirnya. Apakah sudah bayar atau belum, yang kemudian intinya di situ ribut," kata Yuli di Mapolda DIY, Sleman, Senin (4/7).

Sempat terjadi cekcok, kemudian pihak manajemen tempat karaoke menghubungi kelompok lainnya, yaitu mereka yang bertanggung jawab terkait keamanan di tempat hiburan itu.

Akhirnya keributan tak terhindarkan dan berujung pada aksi perusakan di tempat karaoke tersebut, saat itu tiga orang mengalami luka.

Kerusuhan kembali pecah hari Senin kemarin, menyebabkan sejumlah bangunan di Kledokan, Babarsari, rusak, dan beberapa unit sepeda motor terbakar.

Yuli menjelaskan kelompok lainnya -- yang awalnya diminta ikut mengamankan tempat karaoke -- mempertanyakan perkembangan penanganan perkara di Jambu Sari.

Mereka mendatangi Mapolda DIY.

Namun mereka tak puas dengan jawaban yang diberikan oleh pihak kepolisian, menyebabkan mereka kembali ke Babarsari dan melakukan perusakan yang dicurigai sebagai tempat tinggal kelompok karaoke yang tidak bayar tersebut.

Yuli menceritakan ada tujuh motor yang terbakar di sana.

Baca Juga: Misteri DNA Suku Melanesia dari Papua Nugini, Tidak Berbagi DNA dengan Leluhur Manusia Manapun dan Kembangkan Budaya Hebat Seperti Pembuatan Mumi Aneh Ini