Find Us On Social Media :

Dianggap Sebagai Keturunan Arab, Inilah Permaisuri Julia Domma, Wanita Paling Penting di Kekaisaran Romawi, Banyak Musuh Politik Menuduhnya Berkhianat dan Berzina

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 3 Juli 2022 | 14:00 WIB

Julia Domna, salah satu wanita terkuat dalam Kekaisaran Romawi.

Karena kecintaannya pada filsafat, Julia melindungi para filsuf dan membantu filsafat berkembang di Roma, meskipun sikap bermusuhan terhadapnya ditunjukkan oleh kaisar-kaisar sebelumnya.

Ketika Severus menjadi kaisar pada tahun 193, yang dikenal sebagai ‘Tahun Lima Kaisar’, dia mengalami perang saudar yang menunggunya, melawan saingan seperti Pescennius Niger dan Clodius Albinus.

Julia menemaninya dalam kampanye-kampanye di Timur, suatu peristiwa yang tidak biasa pada saat wanita diharapkan menunggu suami mereka di Roma.

Namun, dia tetap bersama kaisar dan di antara beberapa bukti kasih sayang dan bantuan adalah pencetakan koin dengan potretnya dan gelar master castrorum (ibu dari kamp).

Sebagai permaisuri, melansir Military history, Julia sering terlibat intrik dan memiliki banyak musuh politik yang menuduhnya berkhianat dan berzina.

Namun, tak satu pun dari tuduhan itu terbukti.

Severus terus mendukung istrinya dan bersikeras menemaninya dalam kampanye melawan Inggris yang dimulai pada tahun 208.

Ketika Severus meninggal pada tahun 211 di Eboracum (York), Julia menjadi penengah antara dua putra mereka, Caracalla dan Geta, yang memerintah sebagai kaisar bersama, sesuai dengan keinginan ayah mereka yang dinyatakan dalam surat wasiatnya.

Namun kedua pemuda itu tidak pernah saling menyukai dan sering bertengkar.

Geta dibunuh oleh tentara Caracalla di tahun yang sama.

Caracalla sekarang menjadi kaisar tunggal, tetapi hubungannya dengan ibunya sulit, sebagaimana dibuktikan oleh beberapa sumber, mungkin karena keterlibatannya dalam pembunuhan Geta.

Namun demikian, Julia menemani Caracalla dalam kampanyenya melawan kekaisaran Parthia pada tahun 217.