Find Us On Social Media :

Jenazah Prada Beryl yang Gugur Ditembak KKB Dievakuasi, Berikut Asal-usul Senjata KKB Papua, Termasuk Mengais Helikopter Jatuh pada 2019

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 2 Juli 2022 | 14:52 WIB

Ilustrasi KKB Papua

Intisari-Online.comKKB terlibat kontak senjata dengan personel Satgas Kodim Yonif PR 431/SSP di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (29/6/2022) sore.

Akibat kejadian tersebut, seorang anggota TNI, Prada Beryl Kholif Al Rohman gugur akibat luka tembak di bagian paha.

"Iya ada satu anggota gugur setelah terjadi kontak tembak tadi sore," ujar Danrem 172/PWY Brigjen J.O. Sembiring, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu, sebagaimana diwartakan Kompas.com.

Proses evakuasi jenazah Prada Beryl Kholif Al Rohman yang gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, berhasil dilakukan pada Kamis (30/6/2022) siang. 

Darimana Asal-usul Senjata KKB Papua?

KKB mendapatkan senjata dari senjata tua peninggalan era Belanda, atau pun merampas senjata milik aparat.

Mereka juga mendapatkan senjata di pasar gelap.

1. Senapan Mesin dari Helikopter TNI yang Jatuh tahun 2019

Sementara itu, senapan yang dijadikan senjata andalan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo ternyata senapan yang diambil dari helikopter yang mengalami kecelakaan.

Hal itu diungkapkan Danrem 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigjen TNI Izak Pangemanan.

KKB menggunakan senjata api dan amunisi tersebut untuk menyerang TNI.

Brigjen Izak menuturkan KKB teroris memperoleh dari reruntuhan helikopter MI 17 yang jatuh dalam penerbangan Oksibil-Sentani pada Juli 2019 lalu.

2. AK-47, M4 dan M16

Pertengahan tahun 2021 lalu, anggota yang beroperasi di Lekagak Telenggen menyerahkan diri.

Saat menyerahkan diri mereka juga menyerahkan senjata.

Beberapa senjata itu adalah senapan angin, golok, anak panah, munisi SS2, softgun, dokumen-dokumen, ransel, ponsel dan lain sebagainya.

KKB Papua sendiri memiliki senjata andalan berupa senapan AK-47 dan M16.

Sejumlah transaksi dan pembelian dilakukan, sejak Desember 2019 oleh Paniel Kogoya, penyuplai dan penyandang dana bagi kelompok sparatis KKB Papua.

Di antaranya ada senjata api M4 senilai Rp300 juta.

Lalu, ada dua pucuk senjata jenis M16 pada Desember 2019, dengan harga Rp300 juta.

Kemudian, mereka juga memesan senjata seharga Rp500 juta pada awal tahun 2020.

Baca Juga: Misteri Tewasnya Anggota Brimob yang Diserang OTK di Papua, Dua Senjata Hilang dan Ada Dugaan Penyerangan Dilakukan oleh KKB

(*)