Find Us On Social Media :

Lokasi Perang Bubat yang Sering Diperdebatkan, Saksi Keberanian Kerajaan yang Pernah Tantang Kerajaan Sekelas Majapahit

By May N, Minggu, 3 Juli 2022 | 18:00 WIB

Ilustrasi Perang Bubat antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda

Intisari - Online.com - Sebagai kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara, terbukti jika kerajaan Majapahit ternyata juga mengalami kemunduran.

Salah satu faktornya ditengarai adalah Perang Bubat.

Perang Bubat membuat Gajah Mada dipaksa keluar karena dinamika politik, diusir dari istana dan dikejar oleh pejabat-pejabat Majapahit.

Pasalnya, ia dianggap biang kerok kegagalan pernikahan Dyah Pitaloka dengan raja Hayam Wuruk.

Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca mengisahkan mengenai Perang Bubat itu sendiri, yang dilaksanakan di lapangan Bubat.

Buku "Perang Bubat 1279 Saka: Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit" yang ditulis Sri Wintala Achmad, perang antara pengantin Sunda dengan pasukan Bhayangkara ada di sebuah padang rumput di sebelah utara kediaman kerajaan yang digunakan untuk acara olahraga tahunan.

Meski begitu, dalam Kidung Sunda, informasi dari Kitab Negarakertagama malah ditentang.

Kidung Sunda menyatakan jika Bubat adalah pelabuhan sungai dari ibu kota Majapahit, sehingga Bubat adalah tempat bertemunya para pedagang yang berniaga di Majapahit.

Hadi Sidomulya naturalis dari Inggris yang nama aslinya adalah Nigel Bullough, menceritakan lewat Napak Tilas Perjalanan Mpu Prapanca, jika Bubat berada di sebelah selatan Kali Brantas.

Kemungkinan besar Bubat berada di Desa Tempuran, terletak 10 kilometer di sebelah utara Majapahit dan 8 kilometer barat daya pelabuhan di Canggu.

Ada juga sumber lain yang menyebut Bubat terletak di Desa Trowulan, Mojokerto.

Tempat ini digunakan oleh Gajah Mada guna mengatur pasukan Majapahit, dan awalnya dipakai untuk pelaksanaan upacara Sradeh.