Penulis
Intisari-online.com - Dalam konteks dominasi militer Rusia di Donbass, kemampuan Ukraina untuk melawan semakin bergantung pada dukungan Amerika Serikat dan sekutunya.
Untuk membantu Ukraina, AS telah membentuk jaringan komando dan mata-mata untuk melakukan operasi rahasia di luar garis depan.
Menurut New York Times, meski menyatakan tidak akan campur tangan langsung dalam konflik Ukraina.
AS tetap mengirimkan sejumlah mata-mata Central Intelligence Agency (CIA) ke negara itu.
Jaringan mata-mata AS di Ukraina beroperasi terutama di Kiev, bertugas mengoordinasikan sejumlah besar intelijen yang diperoleh dari medan perang.
Selain itu, mereka juga menerima dan memberikan informasi intelijen yang diperoleh Amerika Serikat ke Kiev.
Meskipun Amerika Serikat belum secara terbuka mengungkapkan bahwa CIA beroperasi di Ukraina, kehadiran mata-mata diketahui Rusia, New York Times melaporkan.
Pada bulan Februari, Washington menarik 150 ahli militer Amerika dari Ukraina sebelum Rusia melancarkan operasi militer.
Namun, beberapa pasukan komando AS tetap berada di Ukraina.
Tiga pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada New York Times bahwa kelompok itu ditugaskan untuk melatih dan memberi nasihat kepada militer Ukraina, serta menengahi bantuan militer Washington.
Surat kabar Amerika juga melaporkan bahwa, tak lama setelah Rusia melancarkan operasi militer, unit komando ke-10 tentara AS (yang ditempatkan di Ukraina) diam-diam diperintahkan untuk mendirikan stasiun untuk mengoordinasikan bantuan senjata Barat.
Stasiun pengiriman ini menerima kiriman dan membantu pasukan Ukraina memindahkannya dari pandangan Rusia.
Ini juga yang dilakukan AS dalam perang melawan Taliban di Afghanistan.
Adapun pasukan komando AS yang bertugas sebagai penasihat, mereka tidak muncul di garis depan tetapi hanya memberikan pendapat dari jauh, menggunakan perangkat komunikasi terenkripsi, menurut New York Times.
Selain AS, sejumlah negara NATO lainnya seperti Inggris, Prancis, dan Kanada juga mempertahankan operasi komando di Ukraina.
"Kami memiliki kemitraan dengan pasukan komando dari banyak negara. Mereka bekerja sama dalam aksi besar untuk mendukung Ukraina," Jenderal Jonathan Braga, komandan Komando Operasi Khusus AS, mengatakan di Senat AS pada April.