Find Us On Social Media :

Tak Seperti Rusia yang Tak Kunjung Kuasai Ukraina, Jika China Luncurkan Invasi ke Taiwan, China Hanya Perlu Waktu 100 Hari untuk Menguasai Taiwan, Ini Sebabnya

By Tatik Ariyani, Senin, 27 Juni 2022 | 16:08 WIB

Presiden China Xi Jinping

Intisari-Online.com - Setelah invasi Rusia ke Ukraina, kekhawatiran China akan melakukan hal serupa pada Taiwan semakin meningkat.

Seperti diketahui, China menginginkan Taiwan untuk kembali bersatu menjadi bagian dari China.

Jika perlu China pun bisa menggunakan cara paksa untuk merebut Taiwan kembali.

Di sisi lain, Taiwan juga akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan wilayah mereka.

Lantas, mampukah Taiwan menghadapi China yang merupakan salah satu negara dengan militer terkuat di dunia?

Melansir The EurAsian Times, Senin (27/6/2022), sebuah jajak pendapat yang dirilis di Taiwan baru-baru ini menunjukkan bahwa kurang dari setengah orang Taiwan optimis tentang kemampuan Taiwan untuk melawan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) jika Beijing memutuskan untuk menyatukan kembali pulau itu dengan Tiongkok daratan secara paksa.

Menurut jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh Yayasan Opini Publik Taiwan pada 21 Juni, 51% responden mengatakan bahwa jika Partai Komunis Tiongkok (PKT) memutuskan untuk melancarkan invasi ke Taiwan, mereka tidak percaya bahwa Taiwan dapat bertahan selama 100 hari.

Selain itu, jajak pendapat juga menunjukkan bahwa hampir setengah dari orang Taiwan tidak menyetujui pendekatan pemerintah Tsai Ing-wen untuk “tidak mencari kemerdekaan Taiwan untuk menghindari perang.”

Pada 24 Mei, Menteri Luar Negeri Taiwan Wu Zhaoxie mengatakan kepada media AS bahwa Taiwan akan mempertahankan status quo dan tidak mencari kemerdekaan formal untuk menghindari perang.

47,7% responden di Taiwan tidak setuju dengan posisi ini, dan hanya 31,4% yang setuju.

Ketua Yayasan Opini Publik Taiwan, You Yinglong, percaya bahwa pemerintah Tsai Ing-wen berada di sisi yang berlawanan dari opini publik arus utama mengenai masalah penting ini.

Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa persentase orang Taiwan yang percaya bahwa militer AS akan membantu Taiwan dalam invasi oleh China telah meningkat dari 34,5% pada Maret 2022 menjadi 40,4% pada Juni.